ISLAMABAD, KOMPAS.com - Remaja Pakistan, Malala Yousufzai, yang ditembak Taliban karena mempromosikan pendidikan bagi anak-anak perempuan meminta pihak berwenang untuk mengubah nama sekolah yang diambil dari namanya guna mencegah serangan terhadap siswa-siswa di sekolah itu.
Seorang pejabat Pakistan mengatakan Malala menelepon dari Inggris, tempat dia menjalani perawatan, dan menyampaikan permintaan agar sekolah yang namanya menggunanakan nama remaja berusia 15 tahun itu dikembalikan ke nama semula.
Permintaan disampaikan setelah sejumlah siswa menerobos masuk sekolah, merobek foto-foto Malala dan memboikot kelas di kota kelahiran Malala, Mingora, Pakistan.
Mereka mengatakan penggunaan nama Malala di sekolah mereka membahayakan keselamatan jiwa mereka.
Nama sekolah tersebut sebelumnya diganti dengan nama Malala Yousufzai sebagai bentuk penghargaan atas usaha remaja itu memajukan pendidikan.
Malala ditembak oleh Taliban ketika pulang dari sekolah pada 9 Oktober dan mengalami luka berat hingga perlu diterbangkan ke Inggris untuk menjalani perawatan.
Kelompok militan Taliban mengatakan remaja itu menjadi sasaran serangan karena dia mempromosikan pendidikan bagi anak-anak perempuan.
Kasus Malala ini menjadi perhatian dunia sekaligus pengakuan atas perjuangan bagi hak-hak perempuan di Pakistan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.