Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu "Pembantai Connecticut" Paranoid

Kompas.com - 17/12/2012, 12:28 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Nancy Lanza, ibu dari pembantai 26 orang di Sekolah Dasar Sandy Hook, Adam Lanza, diduga berperan dalam masalah kejiwaan putranya tersebut. Teman-teman dan keluarga Lanza menggambarkan betapa paranoidnya Nancy.

Dalam rumah besar mereka di Newtown, Connecticut, Nancy hanya tinggal dengan Adam Lanza, putra bungsunya. Sementara itu, putra sulungnya, Ryan Lanza, bekerja di Hoboken, New Jersey.

Nancy dikenal kerap menimbun makanan, air, dan senjata di rumah tersebut. Dia paranoid dan meyakini dunia akan kacau balau akibat keruntuhan ekonomi. Saking paranoidnya, dia mengajarkan Ryan dan Adam bagaimana menembak.

Akhirnya, apa yang diajarkan kepada Adam malah menjadi hal yang mematikan bagi Nancy. Dia tewas di atas tempat tidurnya, dengan empat peluru di kepalanya. Diduga, Adam menembaknya saat dia tertidur.

Setelah itu, Adam mengambil tiga senjata api koleksi sang ibu dan memuntahkan peluru-pelurunya di Sekolah Dasar Sandy Hook, yang menewaskan 20 anak serta 6 orang dewasa.

Bibi Adam, Marsha Lanza, mengatakan bahwa Nancy kerap membicarakan bagaimana dia menyiapkan diri untuk menghadapi hancurnya ekonomi dunia. Bahkan, Nancy tidak merahasiakan kegemarannya mengoleksi senjata api. Dia kerap memamerkannya saat di bar, bahkan kepada tukang kebunnya.

"Dia (Nancy) mengatakan suka menembak," kata Dan Holmes, tukang kebunnya.

Holmes pun menceritakan betapa Nancy tidak suka orang berada di dalam rumahnya. Jika ada yang membunyikan bel, dia akan menerimanya di depan rumah. Teman main dadu Nancy juga merasakan hal yang sama.

Selama 15 tahun bermain dadu, Nancy selalu menolak saat rumahnya kedapatan menjadi tempat bermain. Meski begitu, mantan istri Peter Lanza itu dikenal baik hati, juga ramah.

Sementara itu, Adam, kata Holmes, seperti hantu. Bahkan teman-teman sekolahnya, yang menyebut Adam seorang genius, tidak pernah melihat pemuda tersebut selama bertahun-tahun. Begitu juga dengan teman-teman ibunya.

Menurut Holmes, Adam selalu menghabiskan waktunya di kamar. Dia selalu menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer, yang kebanyakan memainkan game pertempuran.

Tetangga Lanza menyebut Nancy baru-baru ini meminta berhenti sementara dari pekerjaannya untuk menghabiskan waktu bersama Adam; dan diketahui bahwa dia bekerja di bagian keuangan sebuah perusahaan, bukan guru seperti yang diberitakan selama ini.

Sementara sang kakak, Ryan, sukses menjalani kariernya di New Jersey, Adam diketahui tidak pernah bekerja. Selain kecanduan game, dia bahkan tidak memiliki Facebook atau Twitter.

Adam di mata Marsha adalah pemuda yang baik dan tidak banyak tingkah, selain juga sangat sangat pintar, meski memiliki masalah dalam belajar. Teman-teman yang pernah satu sekolah dengan Adam pun menyebutnya sosok pemalu, tetapi sangat pintar, terutama Matematika.

Diketahui para tetangga, keluarga Lanza pindah ke Sandy Hook, Newtown, Connecticut, pada 1998. Sepuluh tahun kemudian Nancy dan Peter bercerai. Adam disebut-sebut merupakan korban dari perceraian orangtuanya.

Setelah bercerai, Nancy sebetulnya tidak perlu bekerja lagi. Dari perceraian tersebut, dia mendapatkan tunjangan Rp 1.923.600.000 setahun. Bukan hanya dari mantan suaminya, Nancy juga kemungkinan masih ditunjang secara finansial oleh putra tertuanya, Ryan, yang mengaku tidak pernah bertemu Adam sejak 2010.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com