Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oposisi Berencana Datangi Istana Presiden

Kompas.com - 04/12/2012, 19:12 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Kelompok oposisi yang menentang Presiden Mesir Muhammad Mursi berencana melakukan aksi jalan kaki dan unjuk rasa besar-besaran menuju istana kepresidenan di Kairo, Selasa (4/12/2012). Mereka memprotes dekrit yang membuat kekuasaan presiden tak bisa diganggu gugat.

Lima aksi jalan kaki direncanakan dimulai pada pukul 16.00 waktu setempat atau sekitar pukul 20.00 WIB dari sejumlah masjid di Kairo. Dari sana para pengunjuk rasa menuju ke Istana Itihadiya yang terletak di kawasan elite Heliopolis.

Situs berita independen Al-Tahrir mengabarkan bahwa gerakan itu dilakukan untuk menentang tirani.

"Kelompok independen Mesir menolak untuk upaya melarang kebebasan media, khususnya setelah ratusan rakyat Mesir kehilangan nyawanya memperjuangkan kemerdekaan," demikian Al-Tahrir.

Sementara itu, harian Al-Masry Al-Youm menyatakan aksi protes itu untuk menentang ayat terkait nasib media di dalam rancangan konstitusi dan menolak dekrit 22 November.

Meski menghadapi kemungkinan krisis politik terburuk sejak dia terpilih menjadi presiden Juni lalu, Mursi menegaskan langkah-langkah yang diambilnya ditujukan untuk mengakhiri transisi yang penuh kerusuhan sejak jatuhnya Hosni Mubarak tahun lalu.

Namun, kelompok oposisi menuding keputusan yang diambil Mursi adalah langkah menuju otokrasi seperti yang dilakukan rezim Mubarak hingga kejatuhannya.

Tak hanya dekrit Mursi yang ditentang, rancangan konstitusi yang diselesaikan parlemen yang didominasi Ikhwanul Muslimin, partai penyokong Mursi, juga banyak dikritik kelompok oposisi.

Rancangan undang-undang yang akan dimintakan persetujuan kepada rakyat dalam referendum 15 Desember mendatang dinilai sebagai sarana untuk mengimplementasikan syariah Islam di Mesir.

Tokoh oposisi yang juga mantan Ketua Liga Arab Amr Mussa mengatakan rancangan konstitusi baru Mesir itu tidak mencerminakn kebebasan yang seharusnya dijamin pemerintah di abad ke-21 ini.

"Rancangan konstitusi baru seharusnya membuat kehidupan rakyat Mesir menjadi lebih mudah, bukan malahan memberi ketakutan bagi rakyat," kata Mussa kepada wartawan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com