Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi: Ini Burma, Bukan Myanmar

Kompas.com - 23/11/2012, 15:15 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com Aung San Suu Kyi menyatakan kecewa bahwa pemerintahan sejumlah negara, termasuk Indonesia, menyebut negaranya dengan nama Myanmar, nama yang dipilih penguasa militer, bukan Burma.

"Saya akan selalu menyebut negara ini sebagai Burma, sampai rakyat Burma memutuskan apa yang mereka inginkan untuk menamai negaranya," kata pemimpin oposisi itu setelah bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru John Key di ibu kota Naypyidaw, Kamis (22/11).

Pemerintah sejumlah negara, antara lain Australia dan Selandia Baru, baru-baru ini secara resmi mengakui nama Myanmar saat negara itu terus melakukan reformasi demokrasi setelah puluhan tahun mengalami kekuasaan tangan besi militer.

Namun, Suu Kyi, seorang peraih Nobel yang menghabiskan sekitar 15 tahun hidupnya dalam tahanan rumah dalam perjuangannya bagi demokrasi, mengatakan transisi Burma masih jauh dari selesai. "Dunia luar telah sangat mendukung dan saya pikir sekarang mereka perlu sedikit lebih berhati-hati tentang bagaimana mereka mendukung kami," kata Suu Kyi.

"Apa yang kami inginkan adalah bantuan yang berpusat kepada rakyat ketimbang bantuan yang berpusat pada pemerintah."

Dia juga mengatakan, Burma harus mengubah konstitusinya, yang saat ini melarang dia untuk ikut serta dalam pemilu presiden yang direncanakan tahun 2015.

Kunjungan Key itu terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden AS, Barack Obama, mengunjungi negara tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com