Setelah menurunkan penumpang di kamp Maghazi itu, taksi langsung meluncur ke Gaza City.
Terlihat sepi
Hanya dalam tempo sekitar 15 menit, taksi sudah memasuki Gaza City. Saat itu sekitar pukul 16.00 waktu setempat (21.00 WIB). Kota itu terlihat sepi sekali dan mulai terlihat beberapa toko dan rumah yang hancur terkena gempuran Israel.
Taksi langsung mengantar Kompas ke Rumah Sakit Shifa di pusat Gaza City sesuai permintaan. Di depan rumah sakit terlihat banyak orang dan aparat keamanan bersiaga. Ternyata saat itu ada kunjungan Menlu Turki ke RS Shifa.
Sesampai di rumah sakit ini mulai ada perasaan aman. Di halaman RS Shifa ternyata banyak tokoh Hamas dan faksi Palestina lainnya yang memberikan keterangan pers kepada wartawan. Di antara tokoh Hamas yang terlihat adalah juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, dan anggota parlemen Palestina, Mushir el-Misri.
Di sebuah restoran di depan RS Shifa, Kompas juga kebetulan bertemu dengan dua warga Indonesia, Rochman dan Muhammad Hussein. Mereka berdua bekerja di rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza yang dibangun MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) Indonesia.
Kompas dan Saiful Ridjal Ajib kemudian terus bersama dua WNI itu menuju tempat penginapan milik mereka di Distrik Al Rimal, tak jauh dari RS Shifa. Di tempat itulah Kompas menghabiskan malam yang mengerikan di Jalur Gaza.
Berita lainnya dapat dibaca di : Gaza Membara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.