Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Damai, HTC Bantah Bayar Mahal ke Apple

Kompas.com - 21/11/2012, 15:45 WIB

KOMPAS.com - Produsen ponsel pintar HTC mengaku senang bisa berdamai dengan Apple dalam sengketa hak paten teknologi global dan perjanjian lisensi selama 10 tahun.

Perusahaan asal Taiwan ini membantah rumor yang menyebut Apple tetap meminta bayaran lisensi paten dari HTC.

Dengan adanya perjanjian damai, Apple dan HTC resmi mencabut semua tuntutan hukum di pengadilan. Namun, dalam perjanjian itu tak menyebutkan biaya yang harus dibayar HTC atas kerugian yang dialami Apple, seperti yang dituntut terhadap Samsung dan Motorola Mobility.

Seorang analis pasar memprediksi Apple tetap minta bayaran lisensi paten sekitar 6 dollar AS sampai 8 dollar AS untuk setiap penjualan ponsel pintar Android dari HTC. CEO HTC mengatakan, hal tersebut merupakan prediksi yang keterlaluan.

"Menurut saya estimasi tersebut tak berdasar dan sangat, sangat salah. Ini adalah angka yang terlalu besar," kata Chou di Tokyo, Jepang, Selasa (20/11/2012).

Ia enggan mengomentari angka dan spekulasi lain yang terus bermunculan. "Saya percaya kami memiliki penyelesaian yang sangat, sangat menyenangkan dan akan berakhir baik," lanjutnya.

Perang paten antara Apple dan HTC terjadi sejak 2010 lalu, di mana Apple menuding HTC melanggar paten teknologi milik Apple. Selain HTC, Apple juga mengajukan gugatan paten produsen Android lain yaitu Samsung dan Motorola Mobility.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

    Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

    e-Business
    Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

    Bos Nvidia Jensen Huang Makin Tajir berkat AI, Sekian Harta Kekayaannya

    e-Business
    Apple Tangkal Penipuan Rp 111 Triliun di App Store

    Apple Tangkal Penipuan Rp 111 Triliun di App Store

    e-Business
    Cara Lacak Posisi Bus Transjakarta secara Real-Time di Google Maps, Mudah

    Cara Lacak Posisi Bus Transjakarta secara Real-Time di Google Maps, Mudah

    e-Business
    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

    e-Business
    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

    e-Business
    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

    e-Business
    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

    e-Business
    Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia

    Cisco Bangun Pusat Data Security Cloud di Indonesia

    e-Business
    Lenovo dan Motorola Dilarang Jualan Smartphone Lagi di Jerman

    Lenovo dan Motorola Dilarang Jualan Smartphone Lagi di Jerman

    e-Business
    4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

    4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

    e-Business
    Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

    Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

    e-Business
    Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

    Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

    e-Business
    Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

    Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

    e-Business
    Sejarah DJI, Penguasa Pasar 'Drone' yang Berawal dari Kamar Kos

    Sejarah DJI, Penguasa Pasar "Drone" yang Berawal dari Kamar Kos

    e-Business
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com