Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Mungkin Ragu-ragu Invasi Gaza

Kompas.com - 20/11/2012, 13:17 WIB

Mantan Jenderal Israel, Dan Harel, mengatakan, Israel kehabisan sasaran yang jauh dari pusat-pusat populasi, sementara para pemimpin Hamas dan sasaran-sasaran individu lainnya kini berada di bawah tanah, di masjid, atau di antara penduduk sipil. "Ini target yang tidak akan diserang Israel karena akan salah secara moral," kata Harel.

Jika memang itu posisi Israel, itu berarti akan mengurangi kesempatan invasi darat yang tidak diragukan lagi akan menyasar lokasi-lokasi para pemimpin Hamas dan senjata-senjata di daerah-daerah yang sensitif.

"Skenario yang paling mungkin adalah gencatan senjata, yang diharapkan akan diperantarai Amerika Serikat dan Mesir, dan kita semua kemudian kembali ke posisi tepat di mana kita sebelumnya," kata Reza Aslan, penulis buku Tidak Ada Tuhan selain Allah, yang melihat bagaimana gerakan Musim Semi Arab pada akhirnya akan berperan.

"Dalam beberapa tahun, kita mulai proses ini lagi. Pada titik tertentu, Israel akan harus mengakui bahwa Hamas, apakah suka atau tidak, merupakan pemerintahan yang sesungguhnya di Gaza, dan harus mencari sebuah solusi jangka panjang untuk mempertahankan gencatan senjata yang memadai dan yang mungkin mencakup melonggarkan blokade terhadap Gaza," katanya kepada CNN, Senin.

Menurut Haaretz, Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak, dan Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman, hari Senin, diberi infomasi terbaru oleh para utusan Israel yang baru saja kembali dari pembicaraan dengan para pejabat intelijen Mesir. "Pembahasan berpusat pada tuntutan yang dibuat Hamas dan pada usulan Mesir untuk berkompromi," kata koran itu, yang mengutip seorang pejabat Israel.

Wilayah Palestina berada di bawah embargo ekonomi yang melumpuhkan sejak Hamas, sebuah organisasi militan fundamentalis Islam, mengambil kendali politik dari Otoritas Palestina di Jalur Gaza dalam Pemilu 2007.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com