Khusus untuk di Mesir dan Maroko, inflasi diperkirakan meningkat pesat karena mereka berupaya membatasi defisit anggaran yang cukup besar.
Tumbuh paling besar
Sementara itu Libya yang kaya minyak akan bertumbuh paling cepat. Hasil produksi minyak akan kembali ke level sebelum terjadinya perang saudara.
Pemulihan ini lebih cepat ketimbang perkiraan sebelumnya. PDB Libya tahun lalu terkontraksi hingga 60 persen, tetapi tahun ini diperkirakan naik hingga 122 persen.
Tahun 2013, IMF memperkirakan PDB Libya akan melaju sebesar 17 persen. Rata-rata pertumbuhan antara tahun 2014 dan 2017 sebesar 7 persen per tahun.
IMF juga memperkirakan surplus anggaran Libya mencapai 19 persen dari PDB tahun 2012 dengan surplus neraca berjalan sebesar 22 persen.
Inflasi Libya naik hingga 16 persen tahun lalu akibat rusaknya pabrik dan sistem transportasi pada masa perang saudara.
Akan tetapi, IMF memperkirakan inflasi turun menjadi 10 persen tahun ini seiring dengan semakin normalnya bisnis.
Bahkan, pada tahun depan, inflasi Libya akan terus turun menjadi 1 persen. (Reuters/Joe)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.