Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Reformis China Berharap Adanya Perubahan Politik

Kompas.com - 06/11/2012, 17:43 WIB

BEIJING, KOMPAS.com — Sejumlah tokoh reformis Partai Komunis China menyerukan perubahan politik menjelang pengalihan kekuasaan 10 tahunan yang akan digelar pada Kamis mendatang.

Hu Deping, putra mantan ketua partai dan reformis Hu Yaobang, mengatakan bahwa sudah saatnya Partai Komunis China meninggalkan gaya kekuasaan absolut masa lalu, dan mulai menjalankan sebuah pemerintahan konstitusional.

"Sudah kerap terjadi, kekuasaan menjadi lebih besar ketimbang hukum, saat kekuasaan partai mengintervensi proses hukum," tulis Hu di mingguan terkemuka, Economic Observer.

"Tugas mendasar Partai Komunis China adalah membuat upaya berkelanjutan untuk menegakkan dan mengimplementasikan pemerintahan sosialis yang konstitusional," lanjut Hu.

Hu selama ini dikenal sebagai anggota Badan Penasihat Negara yang sangat vokal. Komentarnya mewakili harapan adanya reformasi politik di China. Keinginan ini juga menjadi harapan bagi para pelarian dan aktivis HAM China.

Hu mengatakan, 100 tahun setelah Dinasti Qing, dinasti kekaisaran terakhir China, Partai Komunis masih menolak adanya pembatasan undang-undang yang hasilnya justru menekan hak-hak rakyat dan komunitas.

"Di masa kekaisaran, tidak dikenal adanya undang-undang. Kaisar cukup membuka mulut dan mengatakan kehendak surga dan negara," ujar Hu.

"Penyebab utama gagalnya Revolusi Kebudayaan (1966-1976) adalah karena mereka yang berada di puncak kekuasaan mengabaikan pentingnya konstitusi. Konstitusi dan hukum tak lain hanyalah dokumen-dokumen kosong," tambah Hu.

"Kebiasaan ini tak hanya menghancurkan pembangunan negara dan merusak hak rakyat, tapi juga merusak status Partai Komunis," tambah dia.

Ayah Hu Deping, Hu Yaobang, memainkan peran penting saat membawa Partai Komunis keluar dari kekacauan Revolusi Kebudayaan. Dia menyelamatkan ratusan pejabat partai dari pembersihan dan memelopori periode awal keterbukaan China dan proses reformasi.

Hu Yaobang diberhentikan sebagai ketua partai pada 1987 karena diyakini mengizinkan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa menuntut reformasi pada 1987. Protes serupa kembali muncul pada 1989, setelah Hu Yaobang meninggal dunia.

Sejumlah surat kabar di Hongkong melaporkan, Hu Deping kini tengah membicarakan soal reformasi politik dengan Wakil Presien Xi Jinpin, yang akan mengambil alih Partai Komunis dari Hu Jintao, yang akan pensiun.

Dalam pembicaraan itu, masih menurut media Hongkong, Xi Jinping berjanji akan melanjutkan proses reformasi politik China.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com