Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan PM China Diusut

Kompas.com - 06/11/2012, 08:35 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Guna memelihara citra bersih para elite China menjelang suksesi kepemimpinan, Perdana Menteri China Wen Jiabao menyatakan sukarela untuk diusut. Citranya harus dibuat bersih menjelang pergantian presiden dan perdana menteri China, Kamis pekan ini.

Harian Hongkong, South China Morning Post (SCMP) memberitakan pada Senin (5/11), Partai Komunis China (PKC) sudah memulai penyelidikan terkait kekayaan PM Wen atas permintaan keluarga Wen. Ini terkait dengan dugaan penumpukan kekayaan oleh keluarga PM China tersebut sebagaimana diberitakan harian AS, The New York Times (NYT).

SCMP mengutip sebuah sumber yang mengatakan, PM Wen telah mengirim surat kepada Komite Tetap Politbiro PKC, yang merupakan pembuat keputusan tertinggi di China. Wen, yang juga menjadi anggota komite itu, secara formal meminta diusut.

Dalam berita yang dimuat NYT, keluarga Wen disebutkan memiliki kekayaan hingga 2,7 miliar dollar AS (Rp 25,9 triliun) dalam bentuk sejumlah aset. Berita ini didasarkan pada analisis dan kompilasi data selama periode 1992-2012.

Berita tentang permohonan Wen itu tidak lazim. Partai Komunis biasanya menutup rapat masalah internal yang memang dilindungi kerahasiaan.

SCMP menuliskan juga bahwa kalangan konservatif partai dikenal tak menyukai Wen yang bersikap liberal. Kalangan konservatif partai dikatakan telah mendesak Wen untuk memberikan penjelasan terkait pemberitaan NYT.

Salah satu isi berita NYT menyebutkan, ibunda Wen yang sudah berusia 90 tahun memiliki kekayaan 120 juta dollar AS pada tahun 2007 di Ping An, raksasa perusahaan asuransi China. SCMP mengatakan, pihak Wen telah membantah tuduhan itu. ”Tuduhan seperti diberitakan NYT tak eksis,” demikian SCMP mengutip sumber dari pihak Wen.

Pengacara Wen mengaku terus mengklarifikasi berita yang mereka anggap tak benar itu. Pengacara itu mengatakan, Wen tidak pernah terlibat dalam bisnis keluarga. Wen juga disebut tidak pernah membiarkan kekuasaan politiknya memengaruhi kegiatan keluarga.

NYT sendiri menuliskan, Wen tidak terlihat memberi pengaruh atau intervensi terhadap urusan keluarga.

Kekuasaan dilanggengkan

Sementara itu, China melakukan perombakan posisi di jajaran militer. Kemungkinan hal ini bertujuan melanggengkan kekuasaan Presiden Hu Jintao. Hu mendapat posisi sebagai panglima tertinggi militer China hingga 10 tahun mendatang.

Presiden Hu mengawasi pengangkatan Jenderal Fan Changlong dan Xu Qiliang sebagai Wakil Ketua Komisi Pusat Militer (CMC), yang beranggotakan 12 orang. Presiden Hu tetap berada dalam posisi Ketua CMC.

Willy Lam, ahli soal politik China dari Chinese University of Hong Kong, mengatakan, selama menjabat sebagai Ketua CMC, Presiden Hu tetap berdiri tegak di balik kekuasaan. ”Selama Hu menjabat Ketua CMC, dia akan tetap berada di balik kekuasaan,” kata Willy Lam.

Presiden Hu ingin agar peralihan kekuasaan tetap berlangsung mulus hingga 10 tahun mendatang. China tetap dalam keadaan rawan mengingat China banyak kerawanan sosial.

”Presiden Hu ingin memastikan juga sekaligus jika semua penguasa di China diisi oleh orang-orang yang dekat kepadanya dan juga sekaligus melindungi warisan kekuasaannya,” kata Willy Lam. (AFP/AP/Reuters/MON)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com