Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suu Kyi Tak Memihak dalam Masalah Rohingya

Kompas.com - 04/11/2012, 16:55 WIB

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Pemimpin pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi menekankan dia tidak akan menggunakan "dukungan moral" untuk kedua pihak yang terlibat pertikaian di Negara Bagian Rakhine, wilayah barat negeri itu.

Kerusuhan sektarian di Negara Bagian Rakhine sudah mengakibatkan ratusan jiwa melayang dan lebih dari 100.000 orang kehilangan tempat tinggal sejak dua kerusuhan besar kembali pecah Juni lalu.

Suu Kyi, pemenang Nobel Perdamaian, mengatakan baik kelompok Buddha dan Muslim kecewa dengan keputusannya untuk tidak memihak dalam kasus ini.

"Saya menyerukan toleransi namun saya pikir seharusnya tak satu kelompok pun menggunakan kepemimpinan moral seseorang, untuk mendukung sebuah tujuan tertentu tanpa mencari akar permasalahannya," kata Suu Kyi seperti dikutip BBC, Sabtu (3/11/2012).

Berbicara di ibu kota, Naypyidaw setelah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa, Jose Manuel Barroso, yang menyatakan keprihatinan Uni Eropa atas aksi kekerasan dan konsekuensinya terhadap reformasi Myanmar.

Kepada Barroso, Suu Kyi menegaskan dia tidak bisa berbicara untuk kepentingan etnis Rohingya semata.

"Saya tahu banyak orang menginginkan saya memihak dalam masalah ini. Jadi kedua belah pihak merasa kecewa karena saya tak memihak salah satu dari mereka," ujar dia.

Suu Kyi menambahkan hukum harus kembali ditegakkan di Negara Bagian Rakhine sebelum upaya memecahkan masalah dilakukan.

"Jika orang saling membunuh dan saling membakar rumah, bagaimana kita bisa mencapai sebuah solusi yang masuk akal?" kata dia.

Pemerintah Myanmar tidak mengakui keberadaan suku Rohingya yang berjumlah sekitar 800.000 orang. Sementara banyak warga Myanmar menganggap suku Rohingya adalah imigran ilegal dari Bangladesh. Para aktivis kemanusiaan mengatakan suku Rohingya mendapatkan perlakuan diskriminasi yang sangat hebat sehingga semakin membuat mereka terkucil.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com