Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Topan Sandy Terjang Bahama

Kompas.com - 27/10/2012, 02:32 WIB

Nassau, Jumat - Topan Sandy menghantam Kepulauan Bahama dengan tiupan angin kencang dan hujan lebat, Jumat (26/10), setelah sebelumnya menewaskan 29 orang di kawasan Karibia. Topan itu kini berbelok menuju Pantai Timur AS dengan kemungkinan berkembang menjadi topan super pekan depan.

Para ahli meteorologi AS menurunkan Sandy menjadi topan kategori satu, Kamis malam, setelah mengamuk di Jamaika, Kuba, Bahama, dan Haiti. Topan itu merobohkan tiang-tiang listrik, merusak ratusan rumah, membanjiri jalan-jalan, dan merusak tanaman panen.

Para ahli memperingatkan topan itu bisa bertemu dengan badai musim dingin dekat AS pekan depan, dengan kemungkinan bisa menghasilkan topan super atau ”Frankenstorm” yang bisa memorakporandakan wilayah Pantai Timur AS.

Mereka mengatakan, kombinasi kondisi cuaca yang bertentangan itu bisa memengaruhi kawasan itu sampai puncak perayaan Halloween pada 31 Oktober.

Dalam buletin pukul 09.00 GMT (pukul 16.00 WIB), Jumat, Pusat Topan Nasional AS (NHC) yang berbasis di Miami, Florida, mengatakan, Sandy membawa angin berkecepatan 130 kilometer per jam saat bergerak ke utara sebagai badai kategori satu pada Skala Saffir-Simpson yang punya lima kategori.

Topan itu bergerak ke barat laut dengan kecepatan sekitar 20 km per jam. Diharapkan topan itu akan makin melemah dalam 48 jam mendatang, tetapi tetap berstatus sebagai topan.

Prakiraan NHC paling akhir menyebutkan, topan itu akan bergerak sejajar dengan Pantai Timur AS sebelum berbelok ke barat laut dan menghantam kawasan Mid-Atlantik yang berpenduduk padat di sebelah utara Washington DC, Selasa dini hari mendatang.

Kepulauan Bahama masih terus dihajar badai itu hari Jumat, dengan tiang listrik dan telepon roboh, wisatawan terdampar, dan pohon-pohon tercerabut. Sekolah, kantor pemerintah, bandara, dan jembatan juga masih ditutup.

Tertimpa bangunan

Hujan lebat dan angin kencang yang dibawa Sandy menyebabkan sedikitnya 29 orang tewas. Pemerintah Kuba mengatakan, Kamis malam, 11 orang tewas ketika badai itu mengamuk melintasi negara itu. Sebagian besar korban tewas karena pohon yang tumbang atau tertimpa bangunan yang roboh di Provinsi Santiago de Cuba dan Provinsi Guantanamo.

Kantor perlindungan sipil Haiti mengatakan, 16 orang tewas walau negara itu tidak terkena pukulan langsung Sandy, dan satu orang tewas karena batu-batu yang berjatuhan di Jamaika ketika badai itu melintas di sana hari Rabu lalu.

Korban tewas di Kuba itu adalah jumlah yang tinggi bagi negara komunis yang membanggakan diri dengan kemampuan melindungi rakyatnya dari badai dengan memerintahkan evakuasi massal.

Angin dan hujan yang ditimbulkan Sandy juga dirasakan di Florida selatan.

Di Bahama, pejabat-pejabat pemerintah memperingatkan para warga untuk tetap berada di dalam rumah sampai badai itu lewat. Belum ada laporan mengenai korban tewas atau cedera parah.

Perusahaan Listrik Bahama, yang memasok listrik untuk sebagian besar kepulauan itu, mengatakan Sandy telah menyebabkan padamnya listrik di beberapa pulau.

Sandy diperkirakan bergerak melewati Bahama, Jumat malam, (Sabtu pagi WIB) dan mengarah ke utara menuju wilayah AS.

Para ahli meteorologi mengatakan, Sandy diperkirakan akan tertarik oleh sebuah sistem badai lain yang bergerak dari barat, membuatnya mencapai daratan di AS bagian timur laut hari Senin malam atau Selasa dini hari dan menyebabkan hujan lebat, gelombang, dan angin badai.

Diperkirakan kawasan yang terkena paling parah bisa merentang dari pesisir Carolina sampai ke Maine, dengan kota New York dan daerah Boston bisa terkena imbasnya.

Peringatan mengenai kemungkinan ”Frankenstorm” menghidupkan kembali kenangan akan apa yang disebut ”Perfect Storm” atau badai sempurna tahun 1991 yang menewaskan 13 orang dan menyebabkan kerugian 200 juta dollar di bagian timur laut AS.

Menyerang Filipina

Sementara itu, badai tropis Son-Tinh menyebabkan sedikitnya enam orang tewas dan sembilan orang hilang di Filipina, dan bergerak ke arah Vietnam dan China bagian selatan.

Kepala Pertahanan Sipil Filipina Benito Ramos mengatakan, korban tewas termasuk seorang perempuan berusia 88 tahun yang tewas karena hipotermia di Filipina tengah. Son-Tinh memasuki Filipina hari Rabu dini hari.

(Reuters/AFP/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com