Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumber Inspirasi Ilmuwan yang Jarang Diminati

Kompas.com - 25/10/2012, 19:39 WIB

Namun, museum ”terlengkap” dan dikelola secara lebih teratur di NTT ini tidak banyak dimanfaatkan sebagai pusat studi kaum akademisi dan masyarakat kecuali mahasiswa dan dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero untuk penulisan skripsi, tesis, dan tugas-tugas lain. Dosen Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero memanfaatkan museum tersebut sebagai referensi dan pendukung mata kuliah antropologi, sosiologi, dan misiologi.

Jumlah kunjungan ke museum rata-rata 1.000 orang per tahun. Rata-rata satu bulan sekitar 83 pengunjung atau satu hari 2-3 pengunjung. Karcis masuk Rp 5.000 per orang untuk peneliti, warga asing Rp 10.000 per orang, warga sekitar Rp 2.000 per orang, dan anak sekolah Rp 1.000 per anak.

Museum ini didirikan tahun 1926 di Seminari Menengah Todabelu, Mataloko, Kabupaten Ngada, oleh Pastor Verhoeven SVD. Tahun 1937, bersamaan dengan pendirian Seminari Tinggi Ledalero, museum pun pindah ke Seminari Ledalero.

Selain gading, juga ada keramik China, gelang tembaga dari China dan Jawa, patung-patung kuno berbentuk manusia dari tanah liat, batu-batuan, dan lainnya.

Museum ini berkembang secara pesat saat dikelola Pastor Piet Sareng Orinbao SVD (alm), putra asli Sikka, Maumere, juga seorang antropolog. Pada masanya, koleksi di museum ini berlimpah mencapai ribuan benda dari hampir semua kategori, dilengkapi dengan caption asal-usul benda itu. (KORNELIS KEWA AMA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com