Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Siap Kirim Pasukan ke Suriah

Kompas.com - 24/10/2012, 08:34 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Komandan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Herve Ladsous, Senin (22/10/2012), menegaskan, PBB telah menyusun rencana menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Suriah. Rencana itu masih tentatif dan perlu persetujuan dari Dewan Keamanan PBB.

Ladsous mengatakan, jika gencatan senjata yang diusulkan Utusan Khusus PBB dan Liga Arab, Lakhdar Brahimi, diterima Presiden Bashar al-Assad dan kelompok oposisi, PBB siap menempatkan pasukan penjaga perdamaian di Suriah. Tentu saja setelah ada persetujuan DK PBB.

Rencana itu masih tentatif karena saat ini belum ada tanda- tanda pertempuran akan berhenti meski Brahimi telah bertemu dengan pihak yang berseteru, yakni kubu Assad dan kelompok oposisi di dalam dan luar Suriah. Ia mengusulkan agar mereka melakukan gencatan senjata empat hari untuk menghormati hari raya Idul Adha pada Jumat, 26 Oktober ini.

”Tentu saja kami amat memikirkan apa yang akan terjadi kalau dan bila satu solusi politik atau setidaknya gencatan senjata kelak tercapai,” kata Ladsous kepada wartawan di New York, AS.

Kekerasan di Suriah yang telah berjalan 19 bulan itu menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan hilang. Organisasi Pemantau HAM Suriah (SOHR) melaporkan sudah 34.000 orang tewas. Pegiat HAM AS, Human Right Watch (HRW), menambahkan bahwa selama konflik itu 28.000 orang dilaporkan hilang.

”Kami saat ini dalam kondisi siaga untuk bertindak jika amat dibutuhkan dan mandat pun disetujui,” kata Ladsous ketika ditanya tentang pasukan yang dilaporkan sedang disiapkan itu.

Menurut dia, laporan sejumlah media bahwa PBB telah menyiagakan 3.000 personel pasukan penjaga perdamaian untuk Suriah ”benar-benar teoretis”. Terlalu dini mengatakan jumlah personel yang akan digelar PBB.

Ancaman veto

Menurut Ladsous, setiap penempatan pasukan PBB di mana pun selalu harus mendapat persetujuan dari 15 negara anggota DK PBB. Di masa lalu dan hingga saat ini, Rusia dan China, dua dari lima anggota tetap DK PBB yang menjadi sekutu terdekat Suriah, selalu menggunakan hak veto terhadap setiap usulan yang kira- kira mengancam Assad.

Rusia dan China tidak menginginkan intervensi militer ke Suriah atau melucuti pasukan Assad. Mereka setuju dengan usul gencatan senjata, tetapi menolak melengserkan Assad dari kursi kekuasaannya saat ini.

Pada April lalu, 300 pemantau PBB tanpa senjata telah ditempatkan di Suriah. Mereka kemudian ditarik karena meningkatnya kekerasan bersenjata serta rezim Assad menolak campur tangan asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com