Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Kriminalitas dan Masalah Jemaah Nonkloter

Kompas.com - 19/10/2012, 16:32 WIB

MEKKAH, KOMPAS.com - Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini pada umumnya lebih baik dibanding dengan pelaksanaannya tahun lalu, walaupun ada catatan yang perlu menjadi perhatian seperti masalah kriminalitas terhadap jemaah dan terkait jemaah nonkloter.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan di Mekkah, Jumat bahwa tolok ukurnya seperti ketepatan waktu penerbangan haji yang relatif semakin kurang keluhannya dan pelayanan terhadap jemaah haji yang juga menjadi lebih baik.

"Namun di dalam negeri ada masalah penyelundupan pil KB, buku nikah palsu serta jemaah nonkloter di Medan dan Makassar," kata Menteri Agama, Jumat (19/10/2012), setelah mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh pejabat haji di Mekkah.

Masalah kejahatan di perumahan telah diupayakan ada peningkatan kewaspadaan keamanan di pemondokan dan perjanjian penggantian secara resmi terhadap kerugian jemaah.

Namun, terkait penjambretan, penipuan dan perampasan di jalanan, itu memang menjadi masalah karena jemaah Indonesia tergolong banyak sedangkan petugas keamanan jumlahnya terbatas.

"Dilematis, karena pelaku kejahatannya juga orang kita," kata Suryadharma sehubungan dengan adanya dugaan bahwa para pelaku kejahatan khususnya di sekitar Masjidil Haram adalah orang Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan sebagian telah habis izin tinggalnya.

Terkait adanya dugaan pelaku kejahatan pencurian adalah jemaah haji Indonesia terhadap jemaah lainnya, menteri mengatakan, "Sulit melakukan tindakan berupa melaporkannya ke polisi Arab Saudi karena dampaknya akan panjang dan nama negara kita juga yang terkena dampak".

Bila ingin diproses di dalam negeri, maka Indonesia perlu memiliki rumah tahanan di Arab Saudi. "Bagaimana ini bisa terjadi karena ini kan negara orang dan kita lagi bertamu di sini", kata Menag.

Sedangkan terkait jemaah nonkloter, lanjutnya, Kedubes Arab Saudi di Jakarta akan diberi tahu agar tidak memberikan visa terhadap sejumlah orang yang tidak termasuk dalam kategori kuota.

"Masalahnya akan berentet, karena pondokan di Mina tidak tersedia bagi jemaah nonkloter dan kadang-kadang ada yang datang dan menempati pondokan jemaah reguler, termasuk mengambil jatah makannya. Kalau dilarang, kan mereka juga orang Indonesia dan ini urusannya lagi ibadah," kata Suryadharma.

Oleh sebab itu, katanya, kepada pemerintah Arab Saudi akan diberitahukan agar lebih selektif mengeluarkan visa bagi jemaah nonkloter yang rawan bermasalah tersebut.

"Kini fokus kita tertuju ke Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina) yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji, semoga seluruh proses yang berjalan berlangsung baik," demikian Menteri Agama terkait proses wukup di Arafah, mabit di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina yang merupakan rukun haji mulai 25 Oktober 2012.

Indonesia tahun ini mendapat kuota 211.000 jemaah haji, 194.000 reguler dan 17.000 khusus. Tanggal 20 Oktober 2012 merupakan hari terakhir kedatangan jemaah haji di Arab Saudi. Kini 97 persen jemaah haji Indonesia telah tiba di Mekkah.

Kiyai Haji Hasyim Muzadi yang menjabat sebagai Wakil Amirul Hajj direncanakan akan menyampaikan khotbah wukuf di Arafah. Sampai Jumat pagi 75 jemaah Indonesia telah meninggal di Arab Saudi, umumnya jemaah berusia lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com