ISLAMABAD, SENIN -
Malala terluka parah di bagian kepala setelah tiga anggota kelompok militan Taliban, Selasa pekan lalu, mencoba membunuhnya saat ia pulang sekolah di daerah tempat tinggalnya di Lembah Swat, Pakistan.
Selain Malala, dua teman sekolahnya juga terluka dalam serangan brutal itu, yang memicu kemarahan dan kecaman keras dari warga Pakistan dan dunia.
”Malala diberangkatkan ke luar negeri saat kondisinya tengah membaik dan optimal. Juga sebelum terjadi komplikasi lain yang belum terlihat,” ujar seorang sumber di militer Pakistan.
Malala diterbangkan dengan sebuah pesawat ambulans yang disediakan Uni Emirat Arab dari bandar udara Islamabad begitu fajar menyingsing.
Di dalam pesawat, Malala didampingi tim dokter spesialis. Rencana pemberangkatan itu sebelumnya dirahasiakan.
Informasi keberangkatan Malala baru disebarkan setelah pesawat lepas landas. Hal itu demi menjaga keamanan Malala.
Walau belum ada penjelasan resmi, Malala diyakini diterbangkan ke Birmingham, Inggris, untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Ratu Elizabeth.
Rumah sakit itu dikenal dengan fasilitas khusus perawatan tentara Inggris yang terluka serius di Afganistan.
Selain membutuhkan perawatan khusus untuk memulihkan Malala dari trauma psikologis, tim dokter juga mengupayakan pemulihan fisiknya.
Bagian tengkorak Malala yang rusak akibat tembakan akan diperbaiki atau diganti. Selain itu, saraf yang rusak juga berusaha direhabilitasi.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengutuk serangan keji itu dan berkomitmen terus membantu Pakistan memerangi teroris.