Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nobel Perdamaian untuk Uni Eropa, Hadiah dalam Krisis

Kompas.com - 13/10/2012, 12:29 WIB

Negara itu bukan anggota UE. Telah dua kali, tahun 1972 dan 1994, warga Norwegia menolak untuk masuk UE. Menurut jajak pendapat terakhir, tiga perempat penduduknya saat ini menyatakan menentang keanggotaan.

"Ini absurd," kata Heming Olaussen, pemimpin organisasi anti-keanggotaan UE di Norwegia, mengenai pemberian Hadiah Nobel kepada UE itu. "UE adalah blok perdagangan yang berkontribusi membuat banyak negara tetap miskin," katanya.

Sementara pemimpin partai independen Inggris, Nigel Farage, menyebut pemberian hadiah itu sebagai lelucon dan menunjukkan "rasa humor" orang Norwegia karena, menurut dia, UE telah menyebabkan kemiskinan dan pengangguran.

Mantan Kanselir Jerman Gerhard Schroeder memuji terpilihnya UE. "Ini datang pada saat yang tepat untuk kebersamaan yang lebih erat di Eropa," ujar Schroeder.

Janne Haaland Matlary, Profesor Politik Internasional pada Universitas Oslo, yang telah dua kali menominasikan UE untuk hadiah itu, memuji keputusan komite.

"Uni Eropa selama ini telah menjadi pencipta perdamaian yang paling efektif di dunia sejak lahirnya organisasi batubara dan baja tahun 1950-an," katanya. "Kini konflik militer antaranggota UE adalah hal yang tak mungkin," kata Matlary.

UE dipilih dari 231 pihak yang dinominasikan, termasuk 43 organisasi lain. Hadiah diberikan dalam bentuk sebuah medali emas, diploma Nobel dan uang senilai 1,2 juta dollar AS, yang akan disampaikan di Oslo, Norwegia, 10 Desember nanti. Belum jelas siapa yang akan mewakili UE menerima hadiah itu.

Walau banyak yang memuji ataupun mencela pilihan peraih Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini, yang jelas hadiah itu menjadi dorongan moral bagi blok yang sedang berjuang mengatasi krisis.

Sejarah organisasi ini memperlihatkan, walau menghadapi berbagai kesulitan, UE selalu berhasil mengatasi krisis, bahkan kerap memperkuat integrasinya dalam proses itu. Setidaknya itu terjadi sampai saat ini.

"Ini adalah pesan bagi Eropa untuk melakukan segala hal yang mereka bisa untuk mengamankan hal yang telah mereka capai dan bergerak maju," kata Jagland, dengan menambahkan pilihan ini juga untuk mengingatkan apa yang bisa hilang seandainya UE dibiarkan runtuh.(AFP/AP/Reuters/BBC/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com