Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Lupa "Miqat", Pilih Bayar "Dam"

Kompas.com - 02/10/2012, 17:00 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEKKAH, KOMPAS.com - Sebanyak 45 calon haji kloter satu asal Boyolali, Jawa Tengah, embarkasi Surabaya yang tiba di Mekkah pukul 17.05 Minggu (30/9/2012) waktu Arab Saudi, memilih membayar dam (denda) karena luput dari prosesi rukun haji yakni mengambil miqat di Bir Ali, Madinah.

"Jemaah satu bus itu sepakat membayar dam sebagai ganti miqat, masing-masing sekitar 300 real," ujar Kepala Seksi Bimbingan Ibadah dan Pengawas KBIH, Daerah Kerja Mekkah Misi Haji Indonesia, Wahyu Dewarini Dahlan, di Mekkah, Selasa.

Tiga bus rombongan dari Madinah berhenti di Bir Ali (setengah jam perjalanan darat dari Madinah menuju Mekkah). Para jemaah lalu turun melakukan shalat dengan niat umroh (miqat). Satu bus lainnya berpenumpang 45 jemaah terpisah, dan tidak berhenti di Bir Ali untuk berniat. Bus itu terus melanjutkan  perjalanan ke Mekkah.

Setelah sampai di Mekkah dan selesai melakukan tawaf dan sa’i di Masjidil Haram, jemaah satu kloter itu bergabung kembali di pemondokan dan saling menceritakan pengalaman. Dari obrolan itulah diketahui bahwa satu dari empat bus tidak berhenti di Bir Ali, dalam perjalanan tujuh jam dari Medinah ke Mekkah.

Akibatnya, seluruh anggota rombongan sepakat membayar dam masing-masing satu ekor kambing, dan mengambil miqat di Taneem di pinggir kota Mekkah daripada mereka kembali ke Medinah dan mengambil miqat di Bir Ali.

"Mereka harus membayar dam dua kali, dam haji tamatu dan dam akibat lupa mengambil miqat," kata Rini, panggilan akrab Wahyu Dewarini.

Menurut pembimbing ibadah Daerah Kerja Makkah, Sarmidi, ibadah umrah yang telah dilakukan ke-45 jamaah  embarkasi Surabaya itu tak jelas tujuannya, karena tidak diniatkan.

Guna mencegah kejadian serupa terulang, Rini telah mengirim surat ke petugas haji daerah kerja Madinah.

"Semua rombongan di satu bus itu belum pernah melaksanakan haji sehingga belum jelas kekeliruannya, apakah pembimbing haji yang kurang jelas memberi informasi, atau sopir bus yang tidak diberitahukan atau ia lupa, jadi ini belum jelas," kata Sarmidi.   


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com