Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Liberalisasi Logistik di ASEAN

Kompas.com - 27/09/2012, 17:12 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

Pemerintah sebenarnya sudah menyiapkan cetak biru Sistem Logistik Nasional. Namun kita masih harus bersabar menunggu pemerintah segera mengeluarkan landasan hukum, untuk pengesahannya.

Ada enam penggerak sistem logistik nasional yakni komoditas, infrastruktur, pelaku dan penyedia jasa, sumber daya manusia, teknologi informasi, serta regulasi.

Tidak hanya pemerintah yang melakukan pembenahan, tetapi juga pelaku bisnis logistik. Mereka harus menyiapkan gudang yang lebih dan menyebar, menambah armada dan memperbaiki sistem teknologi informasi, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat.

Dari data Kadin, jumlah mobil angkutan barang sebanyak 5.538.442 unit. Masih sangat kurang. Apalagi, 63 persen armada berusia 10-24 tahun. Karena itu, revitalisasi angkutan darat dibutuhkan.

Untuk angkutan barang, perlu revitalisasi 25.000 unit, dengan perkiraan investasi Rp 25 triliun pada periode 2012-2015.

Jika tidak dilakukan maka kue bisnis logistik akan lebih banyak dikuasai asing. Nilai bisnis pengiriman logistik nasional pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp 50 miliar. Dari proyeksi itu, penguasaan perusahaan asing mencapai 60 persen atau senilai Rp 30 miliar.

Penguasaan pasar yang tinggi oleh perusahaan asing karen a mereka masih memiliki beberapa kelebihan dibandingkan perusahaan domestik seperti pelayanan dan harga. Tahun 2013 sudah di depan mata. Apakah kita masih akan menunggu lagi untuk melakukan sejumlah pembenahan? (ENY PRIHTIYANI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com