Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Peringatkan China Soal Sengketa

Kompas.com - 24/09/2012, 14:14 WIB

TOKYO, KOMPAS.com - Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda memperingatkan China terkait ketegangan hubungan dua negara yang belakangan dinilai mulai menganggu kegiatan ekonomi dan mengancam pertumbuhan ekonomi global.

Dalam sebuah wawancara yang baru disiarkan Minggu (23/9) larut malam, PM Noda mengatakan posisi China yang kaku tanpa kompromi di tengah sengketa wilayah dengan Jepang boleh jadi akan menggerogoti keuntungan bisnis China sendiri.

"China harusnya berkembang dengan beragam investasi asing yang diterimanya," kata Noda seperti dimuat harian The Wall Street Journal. "Saya berharap (China) bersikap dingin dan rasional dengan memahami bahwa apapun yang bisa mengancam situasi itu berarti merugikan diri sendiri," tambahnya.

Sengketa yang terus berlanjut antar dua negara terbesar Asia ini berkisar pada perang klaim terhadap kepulauan Senkaku, atau pulau Diaoyu dalam bahasa China, yang kini masih dikontrol oleh kekuatan pemerintah negeri Matahari Terbit.

Akibat perselisihan itu pada hari Minggu (23/9) pemerintah China mengumumkan akan menunda peringatan 40 tahun hubungan dua negara yang mestinya menjadi sebuah perayaan semarak.

Sementara di wilayah perairan yang diperebutkan, dua kapal perang China dikirim memasuki teritori kepulauan yang dikelola Jepang, kata pasukan pengawal pantai negeri itu.

PM Noda menegaskan berbagai perusahaan Jepang kini mengalami apa yang disebutnya sebagai 'gangguan ekonomi' dari China. "Penundaan pabean dan penerbitan visa baru-baru ini mengkhawatirkan," kata Noda. "Merusak ikatan dua negara karena hal-hal semacam ini bukan cuma akan memperburuk ekonomi kedua negara, tetapi juga perekonomian dunia."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com