KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Pakistan Rehman Malik mengatakan ada dugaan sabotase dalam insiden kebakaran di pabrik garmen di Karachi yang menewaskan sekitar 259 orang itu. Menurutnya, tulis Xinhua pada Minggu (16/9/2012), saat kebakaran terjadi semua pintu keluar tertutup. "Regu pemadam kebakaran dan korban selamat mengungkapkan hal itu," kata Malik.
Sampai kini, parlemen, kelompok oposisi, serikat pekerja, dan komisi hak asasi manusia sudah meminta penyelidikan terkait kejadian tersebut. "Penyelidik mencari semua opsi soal dugaan sabotase," katanya dalam kunjungan ke lokasi kebakaran.
Lebih lanjut, Malik menambahkan, ada dugaan pula kalau kebakaran didalangi aksi terorisme. Pasalnya, Pakistan, dalam beberapa waktu ini tengah dilanda berbagai ledakan bom. "Kami juga tengah menyelidiki hal itu," imbuhnya.
Malik melanjutkan, pihaknya tengah menyelidiki lambatnya respons tim pemadam kebakaran. Hal yang sama adalah ketiadaan sumber air memadai untuk pemadaman api.
Salah seorang pemilik pabrik yang sempat ditahan polisi mengatakan tim pemadam kebakaran terlambat tiba hampir satu setengah jam lamanya. "Saya sendiri yang menelepon pemadam kebakaran," katanya.
Insiden kebakaran itu, lanjut Malik, akan diselidiki pemerintah secara transparan. Malik juga menambahkan insiden itu adalah tragedi nasional. "Semua pihak harus terlibat bersama pemerintah mengganti kerugian akibat bencana ini," demikian Rehman Malik.