Situasi di Benghazi hingga Rabu kemarin masih tidak menentu. Situasi keamanan di Libya Timur dan kota Benghazi, khususnya, memang belum bisa dikontrol penuh oleh pemerintah pusat di Tripoli sejak pemilu parlemen bulan Juli lalu.
Wanis Sharif mengungkapkan, situasi di sekitar kantor Konsulat AS di Benghazi di luar kendali aparat keamanan Libya setelah terjadi baku tembak antara massa dan petugas keamanan di dalam Konsulat AS. Menurut Sharif, massa semakin marah setelah ada tembakan dari dalam konsulat sehingga akhirnya mereka mendobrak masuk.
Sharif mengakui, aparat keamanan Libya yang hanya dilengkapi senjata ringan terpaksa mundur karena tidak mampu menghadapi membeludaknya massa. Sejumlah orang bahkan menggunakan senjata berat
Pemerintah Libya berjanji segera menyelidiki dan menangkap pelaku. Namun, Sharif mengakui, proses penyidikan itu tidak mudah karena menyangkut ribuan orang.