Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Akan Biayai Pengobatan Kanker Perespon 9/11

Kompas.com - 12/09/2012, 08:56 WIB

Yang lebih membingungkan lagi, tidak ada dari evaluasi besar yang dibuat pada 2006 dan 2007 yang menemukan “bukti epidemiologi untuk hubungan kausal antara 11 September 2001, paparan dan kanker,” jelas laporan program kesehatan WTC tahun lalu.

Akibatnya, program tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menambahkan kanker pada daftar biaya kesehatan yang dibiayai pemerintah.

Apa yang berubah?

Pada 31 Maret, komite penasihat sains untuk program tersebut menulis pada Howard, mencatat bahwa 15 senyawa dalam asap, debu dan gas di situs WTC diklasifikasikan oleh Badan Internasional untuk Riset Kanker (IARC) sebagai pemicu kanker pada manusia.

Sebanyak 37 senyawa diklasifikasikan oleh Program Toksikologi Nasional AS sebagai “yang diantisipasi sebagai penyebab kanker pada manusia.”

Selain itu, penasihat sains tersebut mencatat bahwa banyak perespon dan penyintas memiliki tingkat radang yang tinggi, yang oleh penelitian terbaru dihubungkan dengan risiko kanker yang meningkat.

Untuk itu, mereka merekomendasikan program tersebut untuk membiayai pengobatan kanker yang memenuhi tiga kriteria: Kanker yang disebabkan oleh senyawa 9/11 apapun yang diklasifikasikan oleh IARC sebagai karsinogen terhadap manusia; kanker dengan tingkat radang yang tinggi; dan kanker yang disebut oleh studi epidemiologi menempatkan perespon pada risiko yang lebih tinggi daripada populasi umum. Kategori terakhir termasuk multiple myeloma dan limfoma non-Hodgkins, yang dilaporkan ada dengan tingkat yang tinggi pada para petugas pemadam kebakaran New York City yang bekerja di situs WTC.

Keganasan yang disebabkan oleh senyawa-senyawa dalam puing-puing termasuk kanker sistem pernafasan, dari hidung ke paru-paru. Penyakit ini terkait dengan arsenik, asbestos, berilium, kadmium, kromium, nikel dan debu silika, yang semuanya terkandung dalam udara di WTC.

Kanker saluran tenggorokan, perut, usus besar, rektum dan hati telah dikaitkan dengan tetrakloroetilen, asbestos, timbal atau bifenil poliklorinasi, juga dalam gumpalan asap dan debu yang beracun.

Seorang perespon atau penyintas 9/11 yang mencari pengobatan untuk kondisi yang dibiayai harus mendapatkan ‘sertifikat’ dari dokter di salah satu pusat program kesehatan WTC, seperti di Mount Sinai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com