Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakhdar Brahimi: Misi Sangat Sulit

Kompas.com - 11/09/2012, 02:27 WIB

Kairo, Kompas - Utusan Khusus Perserikatan Bangsa- Bangsa-Liga Arab untuk Suriah, Lakhdar Brahimi, mengakui, misinya di Suriah sangat sulit. Namun, dia akan berusaha mencoba mengakhiri pertumpahan darah di Suriah.

”Saya hanya bisa membantu, tetapi keputusan terakhir berada di pundak rakyat Suriah,” kata Brahimi, dalam jumpa pers singkat bersama Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al Araby, Senin (10/9), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo, Mesir.

Ia mengatakan akan mengunjungi Damaskus dalam beberapa hari mendatang untuk menemui pejabat, lembaga swadaya masyarakat, dan oposisi di Suriah.

Brahimi belum bersedia berbicara panjang lebar tentang misinya di Suriah. Ia hanya menjawab dua pertanyaan wartawan. Banyak wartawan kecewa atas jumpa pers yang singkat itu.

Brahimi secara resmi menjabat utusan khusus PBB-Liga Arab untuk Suriah sejak 1 September, menggantikan Kofi Annan yang gagal mengakhiri kekerasan di Suriah. Brahimi mengawali lawatan regionalnya ke Kairo sebelum berangkat ke Suriah dan kemungkinan mengunjungi Iran. Di Kairo, Brahimi juga menemui Presiden Mesir Muhammad Mursi dan Menteri Luar Negeri Mesir Mojamed Kamel Amr.

Menanggapi pertanyaan tentang jurus apa yang akan digunakan untuk mengakhiri kekerasan di Suriah, Brahimi tidak menjawab secara langsung. Ia hanya mengatakan, rakyat Suriah menunggu bantuan internasional untuk bisa menciptakan keamanan dan kebebasan.

Nabil Al Araby menambahkan, Brahimi akan menyampaikan konsep solusinya di Suriah setelah menjalani lawatan di beberapa negara di kawasan dan mendengar opini sejumlah pihak di dalam ataupun di luar Suriah.

Tentang kemungkinan bertemu Presiden Suriah Bashar al- Assad, Brahimi mengatakan, dia berharap bisa bertemu Assad di Damaskus.

Tuan rumah

Mesir akan menjadi tuan rumah pertemuan regional pekan ini atau pekan depan untuk mencari solusi krisis Suriah. Pertemuan itu akan melibatkan empat negara besar di Timur Tengah, yaitu, Mesir, Turki, Iran, dan Arab Saudi. Iran sudah menyatakan kesediaannya menghadiri pertemuan itu.

Pertemuan regional itu sesuai usulan Mursi dalam konferensi tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Mekkah, pertengahan Agustus, dan sidang menlu Liga Arab di Kairo, Rabu pekan lalu.

Di Suriah, kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Minggu malam, menyerang dua markas militer penting pemerintah, yakni markas satuan pertahanan udara di Adra, dekat Damaskus, dan markas keamanan militer di Bu Kamal, dekat kota Deir el Zor. Insiden itu menyebabkan puluhan tentara pemerintah tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.

Sebaliknya, pesawat dan helikopter tempur pemerintah terus menggempur sasaran di Maarit Numan, Provinsi Idlib, serta beberapa desa dekat Damaskus, Aleppo, Deraa, dan Idlib.

Para aktivis, seperti dikutip televisi Al Jazeera, menayangkan gambar bekas gempuran artileri pasukan pemerintah di Maarit Numan. Pada Senin sudah jatuh 30 korban tewas di sejumlah wilayah di Suriah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com