Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mursi: Assad Segera Mundur

Kompas.com - 06/09/2012, 05:43 WIB

Kairo, Kompas - Presiden Mesir Muhammad Mursi meminta pemimpin Suriah segera mengambil keputusan sebelum terlambat. Hal ini disampaikan saat membuka pertemuan menteri luar negeri Liga Arab ke-138 di Kairo, Mesir, Rabu (5/9).

”Masih ada waktu mencapai solusi dengan mundurnya rezim Presiden Bashar al-Assad. Pemimpin Suriah harus belajar dari sejarah baru-baru ini. Jangan buang waktu lagi,” kata Mursi.

Menurut dia, sudah tiba waktunya dilakukan perubahan di Suriah, bukan sekadar reformasi saja. ”Anda tidak akan abadi, dan rakyat Suriah sudah menyampaikan aspirasinya, darah mereka telah mengalir,” ujar Mursi seperti dilaporkan wartawan Kompas, Musthafa Abd Rahman, dari Kairo.

Mesir menolak campur tangan militer asing di Suriah. Mursi meminta solusi, Suriah hendaknya tetap dalam konteks Liga Arab yang didukung komunitas internasional. ”Kalau kita tak bergerak, dunia juga tidak akan melakukan sesuatu. Tanggung jawab kita semua untuk segera menghentikan pertumpahan darah di Suriah,” kata Mursi sambil meminta kubu oposisi Suriah untuk bersatu.

Mursi mengungkapkan, komite empat negara untuk solusi Suriah akan segera menggelar pertemuan. Mursi mengusulkan pembentukan komite empat negara itu pada konferensi tingkat tinggi luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Mekkah, pertengahan Agustus. Anggota komite itu adalah Arab Saudi, Turki, Iran, dan Mesir. Namun, tak dijelaskan kapan dan di mana komite tersebut akan menggelar pertemuan.

Sebelumnya, Mursi juga menyampaikan pidato cukup keras soal isu Suriah pada KTT Gerakan Nonblok di Teheran, Iran, akhir Agustus, yang menyebabkan delegasi Suriah meninggalkan ruang sidang.

Mewujudkan damai

Sehari sebelumnya, Utusan Khusus Perserikatan Bangsa- Bangsa dan Liga Arab untuk Suriah Lakhdar Brahimi di depan Sidang Majelis Umum PBB di New York menyampaikan, ia dan wakilnya, Nasser Al Kidwa, akan berusaha mewujudkan perdamaian di Suriah.

Brahimi akan mengunjungi Mesir untuk menemui Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil al Arabi, kemudian menuju Damaskus menemui pimpinan Suriah.

Pengganti Kofi Annan itu mengatakan, masa depan Suriah ditentukan oleh rakyat Suriah sendiri, bukan pihak lain. Peran masyarakat internasional hanya sebagai pelengkap.

Sebelumnya, Brahimi mengatakan, peluang sukses misinya di Suriah hampir mustahil. Jumlah korban tewas di Suriah sangat besar, kehancuran sudah mencapai tingkat bencana, dan penderitaan sangat mencekam.

Sekjen PBB Ban Ki-moon di tempat sama mengatakan, Utusan Khusus PBB untuk Suriah yang baru ini akan menjalankan misi yang sangat sulit. Namun, Brahimi diharapkan bisa mengatasinya untuk mewujudkan solusi diplomasi di Suriah.

Menurut Ban, keberhasilan misi Brahimi membutuhkan kesatuan semua anggota PBB. Dengan demikian, pesan penting bahwa solusi di negara itu tak bisa melalui senjata, tetapi lewat dialog politik sampai ke pihak yang berseteru di Suriah.

Sekjen PBB juga mengkritik rezim Assad yang terus menggunakan pesawat tempur, tank, dan senjata berat lain menghadapi rakyatnya, yang menyebabkan pembunuhan massal.

Menurut jaringan untuk HAM Suriah, seperti dikutip situs Al Jazeera, sedikitnya 100 korban tewas akibat operasi militer pemerintah, Rabu, di Suriah. Sebanyak 52 korban itu gugur dalam pertempuran di Aleppo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com