CHARLOTTE, SELASA
Michelle juga diduga akan mencitrakan suaminya sebagai calon presiden (capres) yang lebih bijaksana dan ”manusiawi” dibandingkan capres dari Partai Republik, Mitt Romney. Ibu Negara yang lebih populer dibandingkan suaminya ini juga akan menarik suara perempuan untuk memilih Obama dalam pemilihan umum presiden AS, 6 November.
Konvensi Nasional Partai Demokrat ini digelar tepat sepekan setelah Partai Republik menggelar acara serupa di Tampa, Florida. Partai konservatif tersebut berharap dukungan kepada Romney akan meningkat pesat setelah konvensi itu.
Namun, jajak pendapat terbaru yang digelar Gallup menunjukkan dukungan terhadap Romney ternyata hanya berubah sedikit. Jajak pendapat itu menunjukkan, hanya 40 persen orang dewasa di AS yang merasa lebih mendukung Romney setelah konvensi itu.
Sekitar 38 responden lainnya justru merasa mereka makin tak mendukung Romney setelah konvensi itu.
Meski demikian, Romney terus menempel perolehan dukungan Obama. Jajak pendapat Gallup itu menunjukkan, Obama didukung 47 persen responden atau hanya satu poin persentase dibandingkan Romney yang memperoleh 46 persen dukungan.
Kesempatan konvensi di Charlotte akan digunakan Obama dan para pendukungnya untuk mematahkan semua argumen dan serangan Partai Republik, yang telah menganggap Obama sebagai presiden gagal.
Konvensi itu juga menjadi ajang untuk mengampanyekan berbagai platform perjuangan dan kebijakan Partai Demokrat yang sangat kontras dengan Partai Republik.
Dalam hal pajak, misalnya, Obama menyerukan pajak yang lebih tinggi bagi warga kaya yang berpenghasilan di atas 250.000 dollar AS (Rp 2,4 miliar) per tahun. Sebaliknya, Romney menginginkan kebijakan pemotongan pajak bagi orang kaya dipertahankan dengan alasan akan memacu pertumbuhan ekonomi.
Selain Michelle, mantan Presiden Bill Clinton juga akan berpidato pada konvensi, Rabu. Sementara Obama baru dijadwalkan pidato pada hari penutupan, Kamis.