Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran-Korut Kerja Sama Teknologi

Kompas.com - 03/09/2012, 07:15 WIB

TEHERAN, MINGGU - Korea Utara dan Iran, dua negara musuh Amerika Serikat yang sama-sama sedang mengembangkan teknologi nuklir mereka, Sabtu (1/9), menandatangani kesepakatan kerja sama teknologi di antara mereka.

Walau tidak dirinci secara jelas isi kesepakatan dalam dokumen yang ditandatangani tersebut, stasiun televisi Pemerintah Iran menyebut, kerja sama digelar termasuk dengan mendirikan laboratorium ilmiah dan pengembangan teknologi bersama.

Selain itu, kesepakatan tersebut juga memungkinkan adanya pertukaran tim peneliti ilmiah dan saling transfer kemampuan di bidang teknologi informasi, energi, lingkungan hidup, pertanian, dan pangan di antara keduanya.

Selama ini negara Barat, terutama AS, selalu memandang curiga hubungan kerja sama teknis yang digelar kedua negara. Sudah sejak lama AS menuduh Korut berkali-kali membantu Iran meningkatkan kemampuan persenjataannya dan bahkan menyediakan peluru kendali canggih yang mampu mencapai kota-kota utama negara-negara Eropa Barat.

AS juga curiga Korut membantu secara aktif ambisi Iran untuk membuat senjata nuklir.

Tahun lalu Iran membantah laporan panel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyebutkan, kedua negara secara rutin bertukar peluru-peluru kendali balistik buatan mereka, termasuk bertukar sejumlah komponen dan teknologi.

PBB menyebut aktivitas itu bentuk pelanggaran serius atas sanksi yang selama ini telah dijatuhkan kepada kedua negara tersebut.

Stasiun televisi Pemerintah Iran menyebut kesepakatan kerja sama tersebut ditandatangani di Teheran serta dihadiri Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dan Ketua Presidium Majelis Rakyat Agung Korut Kim Yong Nam.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Ilmu Pengetahuan Kamran Daneshjoo dan Menteri Luar Negeri Korut Pak Ui Chun.

Musuh bersama

Dalam pertemuan terpisah, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan kepada Kim bahwa kedua negara mempunyai ”musuh bersama”.

”Kekuatan-kekuatan arogan sama sekali tak menoleransi pemerintah-pemerintah yang independen. Dalam upaya berbaris bersama menuju tujuan yang lebih besar, siapa pun harus selalu serius. Sejumlah tekanan, sanksi, dan ancaman seharusnya tidak perlu menyebabkan keretakan pada tekad kita,” ujarnya.

Ahmadinejad juga menyebut kunjungan Kim ke Iran akan menciptakan dampak besar dalam memperkuat hubungan bilateral, memperluas kerja sama, sekaligus memacu upaya perlawanan bersama atas hegemoni yang ada.

Baik Iran maupun Korut telah mendapat sanksi, baik dari PBB maupun dari AS dan negara-negara Barat lainnya, terkait program nuklir mereka. Korut telah dua kali menguji coba bom nuklir buatannya sendiri.

Sementara Iran selalu membantah program nuklirnya bertujuan membuat senjata. Akan tetapi, negara-negara Barat dan Israel yakin benar bahwa negara itu sedang dalam proses membuat bom nuklirnya sendiri. Hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyerukan sikap yang lebih tegas dari dunia internasional terhadap Iran. (AP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com