”Dalam sejarah, tak seorang pun berani menentang Pemimpin Besar Iran (Ayatollah Ali Khamenei) seperti dilakukan Ban,” ujar Javedanfar.
Wakil Presiden Boediono kepada wartawan Kompas,
Boediono juga menekankan perlunya reformasi tata kelola global, termasuk reformasi Dewan Keamanan PBB. Kepada Kompas di Jakarta, Jumat, Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa menyebut, upaya reformasi DK PBB ini, terutama soal perubahan komposisi keanggotaan, masih butuh proses lama.
”Saat ini solusi tengah (intermediate solutions) yang diusung bersama adalah bagaimana menyepakati keanggotaan tidak tetap DK PBB bisa diperpanjang, dari dua tahun menjadi lima tahun, untuk kemudian ditinjau kembali setelah lima tahun,” ujar Marty.