Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Didesak Atasi Kekeringan

Kompas.com - 24/08/2012, 12:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi serta Kabupaten/Kota di Jawa Barat dan Banten didesak merealiasikan rencana aksi terpadu menghadapi kekeringan tahun 2012. Pasalnya, belum ada upaya nyata dalam realiasasi rencana aksi, sementara kekeringan telah terjadi di berbagai daerah.

Hal itu disampaikan Dadan Ramdan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat dalam siaran persnya, Jumat (14/8/2012).

Dadan mengatakan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau tahun 2012 di Indonesia diprediksi baru akan berakhir bulan Oktober 2012 . Namun, kata dia, sejak awal tahun 2012 wilayah Jawa Barat sudah mengalami kemarau.

"Kemarau yang relatif panjang ini akan membuka potensi terjadinya resiko dan ancaman bencana alam, ekologis dan sosial yang terjadi di perkotaan dan perdesaan berupa kekeringan, kelangkaan air bersih, kebakaran hutan dan pemukiman, serta konflik sosial di masyarakat karena perebutan sumber air," kata Dadan.

Dadan menjelaskan, kekeringan di perkotaan akan berdampak pada kelangkaan ketersediaan air bersih untuk rumah tangga. Adapun di wilayah perdesaan dan kawasan hutan, selain mengancam ketersediaan air bersih, kekeringan juga mengancam kawasan pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.

Berdasarkan pengamatan di beberapa wilayah di Jabar, kata Dadan, faktor utama penyebab kekeringan yakni meluasnya lahan kritis dan belum direhabilitasi. Selain itu, sumber mata air dan embung air rusak, serta tercemarnya enam wilayah sungai dan 40 DAS di Jabar.

"Berdasarkan pengamatan, diperkirakan ratusan ribu hektar lahan pertanian di Jabar terancam gagal panen karena kekeringan yang berkepanjangan. Kekeringan ini merebak di 17 Kabupaten dan enam kota. Di antaranya Sukabumi, Subang, Purwakarta, Majalengka, Karawang, Indramayu, Ciamis, Kuningan, Tasikmalaya, Garut, Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Cirebon, Sumedang, Bekasi dan Bogor. Di perkotaan kekeringan merebak di kota Depok, Bekasi, Bandung, Cirebon, Bogor dan Sukabumi," papar dia.

Untuk itu, lanjut Dadan, pemerintah khususnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus segera merealisasikan rencana aksi terpadu menghadapi kekeringan tahun 2012 yang telah disusun.

"Ke depan, pascakemarau, kita pun akan menghadapi ancaman banjir di musim penghujan. Pemerintah harus segera melakukan tindakan nyata dalam upaya mengurangi resiko dan menanggulangi bencana banjir tahunan yang di depan mata," pungkas Dadan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com