Obama, yang berusaha terpilih kembali pada November, menyatakan telah menahan diri dari memerintahkan keterlibatan militer AS di Suriah. ”Kini kita tak bisa membiarkan kondisi senjata biologi dan kimia dipakai orang yang salah,” kata Obama.
Washington dan Barat memperlihatkan sedikit hasrat untuk terlibat membantu pasukan anti- Asaad di Suriah, berbeda dengan yang terjadi di Libya.
AS menghadapi konflik yang rumit dan mudah meledak di Timur Tengah karena dukungan kuat bagi Asaad dari sekutunya Iran serta Rusia dan China, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB.
Sebelumnya, utusan baru PBB dan Liga Arab bagi Suriah, Lakhdar Brahimi, menegaskan, saatnya perang harus dihentikan untuk mengakhiri konflik yang semakin buruk dan kejam saat ini. Suriah—yang menegaskan bahwa pihaknya sedang memerangi ”kelompok teroris bersenjata” yang didukung Barat, negara-negara Teluk dan Turki—menanggapi dengan marah.
Presiden Perancis Francois Hollande kepada Brahimi dalam satu pertemuan di Paris menegaskan, ”penyelesaian politik tak bisa tanpa pengunduran Assad”. Itu senada dengan keinginan oposisi, tetapi ditentang China dan Rusia.