Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan Iran Kritik Pernyataan Romney soal Jerusalem

Kompas.com - 01/08/2012, 02:14 WIB
Editor

WARSAWA, SELASA - Pernyataan Mitt Romney soal status Jerusalem menuai kritik keras dari China dan Iran. Kritik terhadap kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu membayangi kunjungannya ke Polandia, Selasa (31/7).

Sebuah artikel analisis dari Kantor Berita Xinhua menyebut pernyataan Romney soal Jerusalem sebagai ibu kota Israel adalah pernyataan berbahaya yang bisa menambah ketegangan di Timur Tengah. Pernyataan itu bahkan bisa memicu kembali perang antara warga Palestina dan Israel.

Dalam wawancara dengan CNN, Minggu, Romney mengatakan, Jerusalem adalah ibu kota Israel dan dia akan memindahkan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.

Xinhua juga menilai sejumlah pernyataan ”sok jagoan” Romney soal Israel itu menunjukkan pengabaian total terhadap beberapa fakta sejarah. Romney juga disebut ”tak bertanggung jawab” saat mengeluarkan pernyataan itu hanya demi mencari dukungan pemilih dalam pemilihan presiden AS, November mendatang.

Menurut Xinhua, persoalan Jerusalem adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Palestina-Israel yang sangat kompleks. ”Status Jerusalem tidak akan diputuskan sampai sebuah solusi komprehensif ditemukan bagi konflik Israel-Palestina,” ujar Xinhua.

Di Teheran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengolok-olok Romney yang telah ”mencium kaki” Israel hanya demi meraih dukungan dalam pilpres di AS.

Saat di Israel, Romney berkomentar keras soal Iran, dan berjanji akan ”melakukan segala cara” untuk menghalangi Iran memiliki senjata nuklir. Romney juga mendukung rencana serangan militer Israel ke Iran untuk menghentikan program nuklir negara itu.

Ahmadinejad mengaku heran mengapa Romney harus memberi sejumlah konsesi bagi Israel hanya untuk mendapatkan sumbangan bagi kampanyenya.

Mencari solidaritas

Jika di Israel Romney berusaha memikat hati para pemilih Yahudi di AS, di Polandia dia berusaha menarik minat para pemilih Katolik dan warga keturunan Polandia di AS. Dia disambut hangat oleh Lech Walesa, mantan presiden dan tokoh gerakan Serikat Buruh Polandia di kota Gdansk.

Romney juga berkesempatan bertemu dengan para pejabat tinggi Polandia, termasuk Presiden Bronislaw Komorowski dan Perdana Menteri Donald Tusk. Dalam pidato di Warsawa, Selasa pagi, Romney meminta rakyat Polandia mempertahankan solidaritas dengan AS.

Namun, pihak Serikat Buruh Solidarnosc, yang pernah dipimpin Walesa, menyambut dingin kunjungan Romney. ”Dengan sangat menyesal, kami mendapat informasi dari kawan-kawan kami di Serikat Buruh AS, AFL- CIO, yang mewakili lebih dari 12 juta pegawai, bahwa Romney menentang serikat buruh dan hak- hak pegawai,” sebut Solidarnosc dalam sebuah pernyataan resmi.

(AP/BBC/DHF)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com