WARSAWA, SELASA
Sebuah artikel analisis dari Kantor Berita Xinhua menyebut pernyataan Romney soal Jerusalem sebagai ibu kota Israel adalah pernyataan berbahaya yang bisa menambah ketegangan di Timur Tengah. Pernyataan itu bahkan bisa memicu kembali perang antara warga Palestina dan Israel.
Dalam wawancara dengan CNN, Minggu, Romney mengatakan, Jerusalem adalah ibu kota Israel dan dia akan memindahkan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Xinhua juga menilai sejumlah pernyataan ”sok jagoan” Romney soal Israel itu menunjukkan pengabaian total terhadap beberapa fakta sejarah. Romney juga disebut ”tak bertanggung jawab” saat mengeluarkan pernyataan itu hanya demi mencari dukungan pemilih dalam pemilihan presiden AS, November mendatang.
Menurut Xinhua, persoalan Jerusalem adalah salah satu isu paling sensitif dalam konflik Palestina-Israel yang sangat kompleks. ”Status Jerusalem tidak akan diputuskan sampai sebuah solusi komprehensif ditemukan bagi konflik Israel-Palestina,” ujar Xinhua.
Di Teheran, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengolok-olok Romney yang telah ”mencium kaki” Israel hanya demi meraih dukungan dalam pilpres di AS.
Saat di Israel, Romney berkomentar keras soal Iran, dan berjanji akan ”melakukan segala cara” untuk menghalangi Iran memiliki senjata nuklir. Romney juga mendukung rencana serangan militer Israel ke Iran untuk menghentikan program nuklir negara itu.
Ahmadinejad mengaku heran mengapa Romney harus memberi sejumlah konsesi bagi Israel hanya untuk mendapatkan sumbangan bagi kampanyenya.
Jika di Israel Romney berusaha memikat hati para pemilih Yahudi di AS, di Polandia dia berusaha menarik minat para pemilih Katolik dan warga keturunan Polandia di AS. Dia disambut hangat oleh Lech Walesa, mantan presiden dan tokoh gerakan Serikat Buruh Polandia di kota Gdansk.
Romney juga berkesempatan bertemu dengan para pejabat tinggi Polandia, termasuk Presiden Bronislaw Komorowski dan Perdana Menteri Donald Tusk. Dalam pidato di Warsawa, Selasa pagi, Romney meminta rakyat Polandia mempertahankan solidaritas dengan AS.
Namun, pihak Serikat Buruh Solidarnosc, yang pernah dipimpin Walesa, menyambut dingin kunjungan Romney. ”Dengan sangat menyesal, kami mendapat informasi dari kawan-kawan kami di Serikat Buruh AS, AFL- CIO, yang mewakili lebih dari 12 juta pegawai, bahwa Romney menentang serikat buruh dan hak- hak pegawai,” sebut Solidarnosc dalam sebuah pernyataan resmi.
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.