Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tunjuk Perwira untuk Garnisun Laut China Selatan

Kompas.com - 27/07/2012, 15:58 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - China mengangkat para perwira militer untuk garnisun yang baru dibentuk di Laut China Selatan, lapor media negara itu, Jumat (27/7). Itu merupakan langkah terbaru China dalam memperkuat klaimnya atas kepulauan yang disengketakan itu.

Kementerian pertahanan mengumumkan pengangkatan itu Kamis, kata harian China Daily, dua hari setelah China mengatakan pihaknya sudah menetapkan kota Sansha di sebuah pulau di wilayah itu menjadi garnisun militer.

Kolonel Senior Cai Xihong diangkat sebagai komandan garnisun itu dan Kolonel Senior Liao Chayi sebagai komisariat politiknya, kata surat kabar itu, yang mengutip pernyataan juru bicara kementerian itu Yang Yujun.

Yang mengatakan garnisun itu bertanggung jawab antara lain untuk mobilisasi pertahanan, menjaga kota itu dan pertolongan bencana. Akan tetapi ia menambahkan, satu garnisun militer terpisah berada di bawah Angkatan Laut China bertanggung jawab bagi pertahanan maritim dan pertempuran militer. Hal ini agaknya untuk menyatakan bahwa garnisun Sansha tidak akan memiliki tanggung jawab seperti itu.

"Apakah satu garnisun militer memiliki pasukan tempur atau tidak itu tergantung pada tugas-tugas militernya," kata Yang sebagaimana dikutip China Daily.

Vietnam dan Filipina mengecam keputusan China awal pekan ini untuk membentuk garnisun itu. Hanoi, Selasa, menyampaikan satu protes resmi dan Manila menyampaikan satu protes kepada dubes China.

Yang mengatakan, bagaimana China mengerahkan pasukannya dalam perbatasannya sendiri itu tidak ada kaitannya dengan negara-negara lain, kata surat kabar itu.

Kota Sansha terletak di pulau Yongxing di Kepulauan Paracel. Daerah itu juga terletak sebelah utara Kepulauan Spratly, yang juga diklaim negara-negara lain.

China mengatakan pihaknya memiliki sebagian besar Laut China Selatan, kendatipun Vietnam, Filipina, Taiwan, Brunei Darussalam dan Malaysia juga mengklaim bagian-bagian dari kepulauan itu,

Sengketa itu menghangat selama puluhan tahun. Namun ketegangan meningkat baru-baru ini ketika China meningkatkan klaimnya atas wilayah perairan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com