Mereka menuduh Mursi memilih Qandil meski ada tokoh-tokoh lain seperti penerima Penghargaan Novel Mohamed ElBaradei dan Ahmed Zewail.
"Hanya di Mesir memiliki janggut lebih baik daripada memenangi Nobel," kata Hamdy Ibrahim di Twitter.
Banyak yang menyuarakan ketakutan bahwa langkah itu membayangi islamisasi di Mesir.
"Pelajaran yang dipetik: tumbuhkan janggut!" tulis Ahmed Sarhan yang pernah menjadi anggota kunci di kampanye kompetitor Mursi di pemilu presiden, Ahmed Shafiq.
Gamal Fahmy, seorang wartawan liberal dan aktivis politik, mengatakan, debat publik di situs media sosial sangat mencerahkan.
"Ikhwanul muslimin berhasil memuaskan Amerika dan Barat, tetapi mereka gagal memuaskan rakyat Mesir," kata dia pada BBC. "Rakyat Mesir takut pengislaman negara mereka."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.