Sebelumnya, Raja Abdullah II dari Jordania juga memperingatkan, ada kemungkinan jatuhnya senjata kimia Suriah ke tangan organisasi militan Al Qaeda.
Dalam wawancara dengan CNN beberapa hari lalu, Abdullah mengatakan, Suriah dalam keadaan perang saudara, dan skenario terburuk adalah jatuhnya senjata kimia Suriah ke tangan kelompok radikal yang terkait dengan Al Qaeda.
Israel mengisyaratkan kemungkinan melancarkan operasi militer di Suriah untuk mencegah senjata strategis Suriah, seperti senjata kimia dan rudal balistik, jatuh ke tangan Hezbollah jika rezim Assad jatuh.
Menurut sumber intelijen Barat, tantangan terbesar satuan militer Barat dan Israel adalah menghadapi singkatnya waktu proses pemindahan senjata kimia dari Suriah ke Lebanon yang hanya butuh waktu kurang dari dua jam.
Satuan pasukan komando AS, seperti dilaporkan harian Al Quds Al Arabi, disinyalir telah memasuki wilayah Suriah dari wilayah Jordania utara untuk mengetahui posisi senjata kimia Suriah itu.
Sebagian besar senjata kimia Suriah disimpan di pangkalan udara Safira yang terletak di utara Damaskus.
Pangkalan itu berada di bawah pengawasan langsung para pengawal pribadi Presiden Assad.