Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Selalu Melonjak

Kompas.com - 16/07/2012, 08:44 WIB

Pengendalian

Pengamat pertanian Bustanul Arifin mengatakan, mengacu pada teori ekspektasi, ada harapan produsen dan pedagang bahwa menjelang Lebaran harga kebutuhan pokok akan naik karena konsumen akan membeli berapa pun harganya.

”Dua kekuatan yang punya kecenderungan sama berakumulasi, sudah pasti harga naik,” katanya. Meski pasokan cukup sekalipun, kalau terjadi interaksi seperti itu, harga sulit dikendalikan.

Oleh konsumen, seakan-akan pasokan dibuat langka sehingga mereka perlu menyetok barang kebutuhan. Karena yakin harga akan naik dan belanja barang lebih banyak, secara tidak langsung pedagang menyetok. Sayangnya, belum ada lembaga yang mau pasang badan untuk negara dalam pengendalian harga.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Anton Supit melihat, pembenahan manajemen logistik secara komprehensif tidak dilakukan sehingga kejadiannya berulang setiap kali menjelang Lebaran.

Namun, menurut Bustanul, kondisi itu terjadi karena saat ini Indonesia dalam masa transisi menuju dominasi sektor swasta dalam pengelolaan kebutuhan pokok. Untuk itu, yang harus diwaspadai permainan para pelaku yang dulu menjadi partner dan dibesarkan oleh pemerintah.

”Ada kecenderungan perilaku yang mirip antara pemain beras, gula, dan minyak goreng. Dulu menjadi partner pemerintah, tetapi sekarang menyulitkan pemerintah,” katanya.

Informasi pasar lemah

Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan Energi Jusuf mengakui bahwa belum ada informasi pasar komoditas yang baik di setiap provinsi, seperti di tingkat produsen atau pasar tradisional. Dulu informasi ini disediakan oleh RRI. Sekarang informasi itu bisa dikembangkan melalui RRI dan TVRI.

Dengan adanya informasi pasar, konsumen bisa mengetahui tingkat harga komoditas di setiap daerah sehingga mereka punya standar. Sekarang hal itu sulit dilakukan. Akibatnya, berapa pun harga jual pedagang, akan dibeli oleh konsumen. Apalagi pada situasi menjelang hari besar keagamaan seperti ini.

Bustanul mengatakan, yang perlu dilakukan pemerintah adalah bagaimana mengelola psikologis dengan mengedepankan komunikasi yang baik melalui berbagai media. Kalau masyarakat yakin pasokan bagus, dampak psikologis tidak akan terlalu parah. (Tim Kompas)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com