Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ACT dan MRI akan Kirim Relawan ke Myanmar dan Suriah

Kompas.com - 29/06/2012, 10:59 WIB
Aditya Revianur

Penulis

ACT dan MRI akan Kirimkan Relawan Ke Myanmar dan Suriah untuk membantu Pengungsi Korban Konflik

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) rencananya akan mengirimkan relawan untuk membantu pengungsi korban konflik di Suriah dan Myanmar, 6 dan 13 Juli mendatang. Krisis akibat konflik tersebut mengakibatkan muslim Rohingya mengungsi dari Myanmar, begitu pula yang terjadi di Suriah.

"Tim relawan pertama berangkat 6 Juli mendatang untuk membantu pengungsi korban konflik Myanmar dan Suriah. Relawan tersebut rencananya akan membantu empat ratus ribu pengungsi Rohingya di Bangladesh, enam puluh ribu di Thailand, seratus lima puluh ribu di Pakistan, dan empat puluh ribu di Malaysia," ujar Andhika Purbo Swasono, Team Leader Action Team for Rohingya and Suriah di Jakarta, Jum'at (29/06/2012).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, relawan gelombang kedua akan diberangkatkan ke Suriah pada 13 Juli 2012 mendatang. Tim kedua akan bertugas menyampaikan bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Suriah. Dari Jakarta tim berangkat menuju Dhaka, Bangladesh, untuk memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya di negara itu.

Selanjutnya, tim akan ke Myanmar melalui Yangon, Sittwe dan Mangdau. "Tugas dari tim relawan baik di Rohingya dan Suriah adalah untuk memberikan bantuan pangan dan medis. Pada bulan Ramadhan nanti tim relawan juga tetap melakukan aksinya di tengah pengungsi," tambahnya.

Ia menjelaskan, pengiriman bantuan relawan ini didasari amanat mukadinah UUD 1945 yang menyebutkan bahwa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Seperti diberitakan, konflik antar komunitas beragama memaksa muslim Rohingya di Myanmar untuk mengungsi keluar dari negara mereka. Sementara di Suriah, krisis politik yang berujung pada konflik bersenjata antara pasukan oposisi dan pemerintah telah mengorbankan masyarakat sipil, terutama perempuan dan anak-anak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com