Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Korban Kapal Tenggelam Telah Dievakuasi

Kompas.com - 18/06/2012, 04:00 WIB

AMBON, KOMPAS.com - Sedikitnya 12 orang korban KM Putri Ayu yang tenggelam dalam pelayaran dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Ambon ke Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku, Minggu dini hari, telah dievakuasi dari Desa Ureng, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah.

Kapolsek Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, Ipda Pol. Zet Riry, ketika dikonfirmasi Antara, Minggu malam, penumpang yang selamat itu dievakuasi.

Sebagian dari korban dievakuasi ke RSUD dr. M. Haulussy di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, dan korban lain langsung dibawa oleh keluarganya ke rumah masing-masing.

"Saya diberi tahu dua korban yang mengalami luka akibat gigitan ikan dievakuasi sanak keluarga ke rumah mereka," ujar Kapolsek, Minggu (17/6/2012).

Dua korban tersebut teridentifikasi, yakni Jusuf Suakil dan Harmin Wael. Jusuf mengalami luka di bagian tumit kaki sebelah kanan, sedangkan Hermin di paha kanan.

Mobil ambulans dikerahkan ke desa Ureng setelah Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Suharwiyono berkoordinasi dengan Kapolda Maluku Brigjen Pol. Syarief Gunawan.

"Evakuasi 12 korban selamat merupakan kewenangan pimpinan (Kapolda) sehingga harus difasilitasi dari Desa Ureng melalui koordinasi dengan perangkat desa setempat yang turut menyelamatkan mereka," kata Kapolsek.

Kapal nahas itu, kata dia mengutip keterangan penumpang selamat berangkat dari pelabuhan Slamet Riyadi Ambon pada Sabtu (16/6/2012) malam, sekitar pukul 22.00 WIT dan tenggelam Minggu(17/6) dini hari sekitar pukul 01.00-02.00 WIT.

Kapal tenggelam karena dihantam gelombang tinggi di sekitar perairan pulau tiga, Kabupaten Maluku Tengah.

"Kami mengarahkan masyarakat pesisir di Leihitu Barat maupun Leihitu untuk mencari penumpang lainnya dengan jumlah masih simpang siur," ujar Kapolsek.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Kifly Wakanno mengatakan koordinasi diintensifkan dengan SAR maupun Adpel Ambon untuk mengintensifkan pencarian penumpang lain.

Data sementara jumlah penumpang KM Putri Ayu yang berangkat sebanyak 27 orang. "Pencarian dihentikan pada hari Minggu sekitar pukul 18.30 WIT dan dilanjutkan pada hari Senin (18/6/2012)," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang KPLP Adpel Ambon Benny Manuputty membantah KM Putri Ayu yang tenggelam karena kelebihan muatan. "KM Putri Ayu yang tenggelam di perairan Pulau Tiga, Kecamatan Leihitu Barat, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, tidak mengangkut penumpang maupun barang melebihi kapasitas," katanya.

Berdasarkan manifes yang diperoleh dari Pelabuhan Slamet Riyadi, kapal tersebut berangkat dengan mengangkut 27 penumpang, sedangkan total kapasitasnya 40 orang. Material atau muatan yang diangkut sebanyak 39 ton atau 50 persen dari kapasitas angkutnya.

Ketika ditanya tentang banyak penumpang yang berangkat tanpa membeli tiket melalui loket resmi di Pelabuhan Slamet Riyadi, Benny Manuputty belum berani menanggapinya karena masih menghimpun berbagai keterangan di lapangan.

"Informasi sejumlah calon penumpang bahwa KM Putri Ayu mengangkut penumpang dan barang melebihi kapasitas, perlu pembuktian lebih jauh. Kami masih menghimpun berbagai informasi tentang penyebab tenggelamnya kapal ini," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini, perkiraan penyebab utama tenggelam kapal tersebut karena cuaca buruk. Hujan dan angin kencang disertai gelombang tinggi saat kapal tersebut berlayar dari Pelabuhan Slamet Riyadi, Sabtu (16/6/2012) sekitar pukul 22.00 WIT, kemudian tenggelam pada hari Minggu sekitar pukul 03.00 WIT.

Sebanyak 15 orang termasuk anak buah kapal dan nakhoda hingga saat ini masih dalam pencarian. Pencarian terhadap para korban tenggelam itu melibatkan KPLP, Adpel Ambon, Tim SAR, Polairud Polda Maluku, dan warga desa sekitar lokasi kejadian dengan menggunakan perahu tradisional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com