Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Italia Tahan Tersangka Peledakan Bom Brindisi

Kompas.com - 07/06/2012, 13:11 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Kepolisian Italia, Rabu (6/6) malam waktu setempat, menahan tersangka pelaku peledakan bom di sebuah sekolah di kota Brindisi pada 19 Mei lalu yang menewaskan seorang siswi.

Kantor berita Italia ANSA melaporkan tersangka itu adalah seorang laki-laki berusia 68 tahun bernama Giovanni Vantaggianto. Tersangka ini diyakini adalah pemilik tempat penjualan bahan bakar di desa Copertino dekat kota Lecce.

Situs resmi harian Republicca memberitakan sejauh ini dugaan motif tersangka melakukan perbuatan keji itu adalah 'balas dendam' terhadap sekolah kejuruan itu.

Sejumlah laporan mengatakan kamera pengawas berulang kali menangkap sosok laki-laki itu berada di dalam mobil Fiat Punto. Dan setelah diselidiki mobil itu adalah milik kerabat Vantaggianto.

Setelah lima jam diperiksa, Vantaggianto akhirnya mengakui perbuataannya. Meski demikian polisi masih melakukan pemeriksaan hingga Kamis (7/6) dini hari.

Dengan penangkapan ini maka kekhawatiran publik Italia atas kemungkinan serangan teroris atau mafia sirna.

Sekolah ini menyandang nama hakim anti mafia Giovanni Falcone dan istrinya Francesca Morvillo, Keduanya terbunuh akibat serangan bersenjata pada 1992 lalu.

Incar pengadilan

Sementara itu, Kepala Sekolah Morvillo-Falcone yang diduga menjadi sasaran serangan, Angelo Rampino terkejut atas aksi itu. "Tak mungkin ada seseorang yang memikirkan hal semacam itu untuk menyakiti saya," kata Rampino. "Saya merasa tak punya musuh, dan sudah pasti bukan pelanggan SPBU milik tersangka," tambah dia.

Kantor berita Agi melaporkan aksi balas dendam ini dilandasi kegagalan tersangka mendapatkan ganti rugi di pengadilan karena penipuan.

Pada awalnya, tersangka mengincar Pengadilan Brindisi. Namun niat itu batal karena melihat penjagaan yang begitu ketat.

Sehingga, Vantaggianto mengalihkan sasarannya ke sekolah Morvillo-Falcone yang berlokasi tak jauh dari pengadilan.

Ledakan bom yang dibuat dari tiga tabung gas itu menewaskan Melissa Bassi seorang siswa berusia 16 tahun dan melukai lima pelajar lainnya. Dalam penyelidikan awal, polisi mencurigasi dua orang laki-laki yang tinggal di dekat sekolah itu. Tetapi keduanya terbukti tak bersalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com