Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Takut Sama Yakuza?

Kompas.com - 05/06/2012, 02:47 WIB

Polisi di Koban fokus bekerja hanya pada lingkungan sekitar Koban. Melakukan patroli baik jalan kaki, naik sepeda, maupun naik motor atau mobil. Telepon di Koban langsung menyambung ke kantor polisi sektornya (polsek di Indonesia). Polisi juga dapat memberi nasihat atau petun- juk kepada masyarakat sekitar, terutama yang bertengkar dan menimbulkan keributan sehingga mengganggu keamanan dan ketenangan sekitar.

Selama tugas di lapangan, poli- si juga berhak menghentikan orang yang dicurigai, menganti- sipasi operasi mendadak: ada informasi sepeda hilang, di sekitar tempat kehilangan langsung polisi mengusut dan menghentikan sepeda yang berseliweran untuk diselidiki kebenaran kepemilikan setiap sepeda. Mereka biasanya tanpa pistol, hanya pentungan, kecuali pada saat tertentu dan menghadapi kejahatan kriminal. Sehari-hari dalam operasi, umumya mereka dilengkapi alat komunikasi canggih dan alat elektronik canggih, seperti alat navigasi dengan pangkalan data lengkap, sehingga bisa tahu data seseorang segera.

Tanggapan terhadap sebuah kasus: paling lama satu menit dan sampai di tempat kejadian paling lambat 10 menit sesudah kejadian.

Polisi Koban selama setahun sedikitnya dua kali berkeliling mengunjungi semua rumah di sekitarnya, melakukan pendataan penghuni: nama, usia, pekerjaan, berkeluarga atau tidak, jumlah anak, dan sebagainya. Dengan data itu, polisi setempat dapat dengan mudah memprofilkan setiap keluarga setempat. Umumnya anggota masyarakat kooperatif karena pada akhirnya demi keamanan dan ketenangan mereka juga.

Pengenalan lingkungan itulah yang dilakukan polisi Koban sebagai kunci keamanan di Jepang. Apabila polisi mengetahui ada keluarga Yakuza di sana, keluarga itulah biasanya pusat perhatian polisi setempat. Pengusutan dapat lebih cepat. Alibi mereka yang lemah biasanya akan berujung dengan interogasi di kantor polisi terdekat dan penahanan paling lama 2 kali 24 jam sampai bukti kuat ditemukan.

Malam umumnya polisi Koban juga berkeliling melihat keamanan daerah setempatnya. Itulah yang dilakukan Jepang, negara maju besar yang menjaga sistem keamanan lingkungannya sehingga kasus kejahatan di Jepang kini turun lagi dari 2,85 juta kasus pada 2002 (tertinggi) dan kini pada 2012 sekitar 1,5 juta kasus, seperti level tahun 1990-an.

Sistem keamanan Koban yang mendekatkan polisi ke lingkungan jelas menyulitkan Yakuza melakukan aksinya. Apalagi, kalau mendengar laporan masyarakat ada kegiatan mencurigakan di sana, polisi langsung bertindak maksimum dalam 10 menit.

Apakah kecepatan kerja dan kepekaan terhadap lingkungan ini bisa dilakukan di Indonesia saat ini? Bukan dengan sebaliknya, malah organisasi massa disuruh bergerak dan disahkan polisi unjuk kekuatan. Mudah- mudahan kita bisa belajar dari sistem keamanan Jepang dan cit- ra polisi dapat pulih di masa depan.

Richard Susilo Koordinator Forum Ekonomi Jepang-Indonesia (JIEF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com