Operasi NATO Bebaskan Korban Penculikan

KABUL, KOMPAS.com - Pasukan khusus NATO berhasil membebaskan dua perempuan asing dari sekapan penculiknya di sebuah tempat terpencil di Provinsi Badakhshan, demikian keterangan resmi NATO, Sabtu (2/6/2012).

Keda perempuan yang bekerja untuk Medair, sebuah badan amal Swiss, disebutkan bernama Helen Johnston dan Moragwe Oirere. Dua kolega mereka yang berkebangsaan Afganistan juga selamat.

"Semua dalam kondisi sehat," kata pejabat Afganistan kepada AFP.

"Misi penyelamatan para sandera dilaksanakan pada dini hari tadi di tengah kegelapan dengan bantuan helikopter," terang juru bicara Pasukan Bantuan Keamanan (ISAF) NATO.

"Para sandera disekap di sebuah gua di pegunungan," lanjutnya.

Mereka diculik di bawah todongan senjata pada 22 Mei lalu ketika saat mengendarai kuda dalam perjalanan ke sebuah lokasi kerja sosial di Provinsi Badakhshan yang terpencil dan bergunung-gunung di wilayah timur laut Afganistan.

Mereka bekerja pada sebuah lembaga sosial Swiss, Medair. Lembaga ini meminta pemberitaan tentang penculikan itu diminimalkan. Dikhawatirkan pemberitaan di media bisa membahayakan upaya pembebasan para sandera. Tidak diketahui tuntutan yang diajukan para penculik.

Para pejabat Afganistan memuji operasi yang juga melibatkan pasukan khusus Afganistan tersebut. Disebutkan juga, tiga warga Afganistan yang menjadi sandera juga dibebaskan.

"Semalam, operasi sukses oleh pasukan khusus Afganistan berhasil membebaskan dua warga negara asing dan tiga warga negara Afganistan di Shari Burzurg, Badakhshan," kata Lal Mohammad Ahmadzai, juru bicara militer Afganistan di wilayah utara negara itu.

"Lima penculik terbunuh dalam operasi tersebut. Para sandera dalam kondisi sehat walafiat," terangnya.

Komandan ISAF Jenderal John R Allen menyatakan terima kasih pada Kementerian Dalam Negeri Afganistan yang sudah memberi "dukungan penuh selama krisis tersebut berlangsung".

Allen mengatakan, misi itu "menjadi contoh komitmen bersama kami yang tidak tergoyahkan untuk mengalahkan Taliban."

"Saya sangat berterima kasih pada pihak berwenang Afganistan dan bangga pada pasukan ISAF yang sudah merencanakan, melatih dan akhirnya berhasil menjalankan operasi ini," lanjutnya.

Badakhshan merupakan provinsi yang miskin di ujung timur laut Afganistan. Meskipun terbilang tenang, provinsi ini juga menjadi kantong-kantong operasi Taliban.