Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Evakuasi Dijalankan Bertahap

Kompas.com - 02/06/2012, 02:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan pihaknya telah menjalankan rencana evakuasi dan penyelamatan para warga negara Indonesia di Suriah secara bertahap dan berkelanjutan.

Beberapa langkah yang telah diambil adalah menyiapkan cara dan jalur-jalur evakuasi, menetapkan lima wilayah rawan berstatus Darurat I, serta menetapkan tiga kota, yakni Damaskus, Aleppo, dan Latakia, sebagai titik-titik berkumpul para WNI untuk dievakuasi.

Pernyataan itu disampaikan Marty, yang tengah berada di Singapura, kepada Kompas saat dihubungi per telepon, Jumat (1/6). Pemerintah juga telah mendapat komitmen Pemerintah Suriah untuk menjamin keselamatan WNI saat memanggil kuasa usaha ad interim (KUAI) Suriah di Jakarta, Kamis.

”Jadi ada beberapa skenario evakuasi. Pertama evakuasi melalui jalur udara jika penerbangan komersial dan situasi bandar udara di dalam Suriah masih memungkinkan. Kami bisa menggunakan maskapai yang masih beroperasi atau mencarter pesawat,” ujar Marty.

Jalur darat

Kemungkinan evakuasi kedua adalah melalui jalur darat, dengan membawa para WNI menuju negara-negara tetangga dekat Suriah.

Beberapa kota tujuan evakuasi itu, antara lain kota Amman di Jordania, yang dapat ditempuh sekitar satu jam lewat jalan darat dari Damaskus, atau ke kota Beirut, Lebanon, yang jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam dari Damaskus.

”Semua pihak, terutama KBRI, selama ini selalu berhubungan dan melaporkan perkembangan situasi termasuk dengan seluruh WNI kita di sana. Saat ini para pemantau kita kan juga ada di Suriah, termasuk dalam tim pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa,” ujar Marty.

WNI tewas

Terkait kematian seorang tenaga kerja wanita Indonesia di Suriah, Marty membenarkan hal itu, namun ia memastikan penyebab kematian tidak terkait konflik bersenjata di negeri itu.

Menurut Marty, TKI yang meninggal dunia itu bernama Rasminah binti Cartim Namang (34), asal Karawang, Jawa Barat. Rasminah tewas akibat penyakit tuberkulosis. Jenazahnya telah dipulangkan ke Tanah Air tanggal 27 Mei dan sudah diserahkan kepada keluarganya.

Kamis lalu, seorang staf lokal di Kedutaan Besar RI di Damaskus, Abdul Rojak Harbi (56), dilaporkan juga tewas.

Rojak, seorang warga negara Suriah, sehari-hari bekerja sebagai sopir di KBRI. Dia tertembak saat mengambil mobil di salah satu bengkel di Damaskus.

Saat Harbi berada di sana, sekelompok orang datang dan melepaskan tembakan ke arah bengkel. Harbi dan pemilik bengkel tewas di lokasi kejadian. (DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com