Iran menginginkan segera keluar dari serangkaian sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara Barat. Sebaliknya, P5+1 tidak menyetujui usul itu kecuali jika Iran lebih dulu menghentikan aktivitas pengayaan nuklirnya.
Iran lantas menuding kekuatan dunia telah menciptakan satu ”suasana yang sulit”. Negosiasi yang berakhir buntu itu memicu ketegangan baru, bahkan dikhawatirkan bisa mendorong perang di kawasan Timur Tengah. Israel, yang didukung AS, bukan tidak mungkin kembali ke agenda mereka sebelumnya, yakni melakukan aksi militer terhadap Iran.
Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak menegaskan, opsi serangan militer tidak akan ditiadakan meski Iran sudah lebih membuka diri untuk inspeksi dari IAEA.