JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat dengar pendapat umum antara Forum Umat Islam (FUI) dan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa (22/5/2012) sore, berakhir dengan ketegangan. Pihak FUI tak terima dengan pernyataan anggota Komisi III DPR, Ruhut Sitompul.
FUI yang merupakan gabungan dari berbagai organisasi massa Islam, salah satunya Front Pembela Islam, datang untuk mendesak Komisi III DPR agar mendukung sikap Polda Metro Jaya yang tak memberi rekomendasi atas konser Lady Gaga.
Dalam RDPU, Ruhut mengatakan, memang Polda Metro Jaya tak memberi rekomendasi. Namun, kata dia, keputusan akhir ada di Mabes Polri. Apa pun keputusan Mabes Polri nantinya, kata Ruhut, semua pihak harus menghormati.
"Apa pun putusan pemerintah, tolong hormati. Jangan anarkis. Itu saja. Pemerintah tegas. Ormas apa pun radikal akan dibubarkan," kata Ruhut.
Ruhut adalah anggota Dewan yang terakhir berbicara. Setelah itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil yang memimpin RDPU langsung menutup rapat.
Rupanya, pihak FUI tak terima dengan pernyataan Ruhut. Salah satu anggota FUI, Bahtiar Nasir, langsung menghampiri Ruhut. Dia mempertanyakan maksud pernyataannya itu. Alfian Tanjung, anggota FUI lain, ikut menghampiri politisi Partai Demokrat itu.
Sempat terjadi adu mulut. Ruhut lalu dibawa oleh staf Komisi III dan petugas Pamdal masuk ke ruang pimpinan Komisi III. "Urusan apa dia bicara anarkis," kata Alfian.
Tak berhenti sampai di situ. Belasan anggota FUI menunggu Ruhut di depan pintu ruang pimpinan Komisi III.
Sekretaris Jenderal FUI Muhammad Al Khaththat mengatakan, pernyataan Ruhut telah menyinggung pihaknya. "Si Poltak (Ruhut) tidak layak jadi anggota Dewan. SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) hendaknya menarik si Poltak (dari DPR) karena provokator. Kita merasa diperlakukan tidak enak," kata dia.
Belasan anggota FUI itu lalu meninggalkan pintu ruang pimpinan Komisi III setelah menunggu sekitar 15 menit.
Ruhut merasa tidak ada yang salah atas pernyataannya sehingga tak akan meminta maaf. Ruhut mengaku tak takut dengan ancaman apa pun dalam menjalankan tugas sebagai anggota Dewan. "Saya sudah rasakan asam garam," kata dia.
Ketika dimintai tanggapan mengapa pihak FUI marah terkait pernyataannya, Ruhut menjawab, "Mungkin mereka terkena sengat."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.