Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peralatan Militer AS Pakai Komponen Palsu dari China

Kompas.com - 22/05/2012, 13:50 WIB

''Daripada mengakui masalah dan bergerak agresif untuk menutup pemalsuan, Pemerintah China justru mencoba untuk menghindari pemeriksaan,'' demikian isi laporan.

Laporan ini juga menyatakan bahwa penggunaan Program Pertukaran Data Industri Pemerintah (GIDEP) milik Departemen Pertahanan (Dephan) AS yang dirancang untuk mendeteksi komponen palsu, berjalan ''buruk'' karena barang palsu masih bisa menyusup.

Di antara tahun 2009 dan 2010, GIDEP hanya menerima 217 laporan terkait dugaan komponen palsu, mayoritas laporan diajukan oleh enam perusahaan. Hanya 13 laporan datang dari badan pemerintah.

Laporan Komite Militer Senat juga menyebutkan dalam sejumlah kasus, Dephan AS meminta penggantian biaya dari kontraktor karena kegagalan untuk mendeteksi komponen palsu dalam rantai penyediaan.

Akan tetapi, laporan ini memuji Undang-Undang Tindakan Otorisasi Pertahanan Nasional yang ditandatangani Presiden Barack Obama pada 31 Desember silam, yang ditujukan untuk menghentikan komponen palsu masuk ke AS dan akan memutus sumber komponen dari penyedia yang tidak dikenal.

Laporan yang berfokus pada China ini muncul di saat AS mulai melakukan ''perputaran'' strategi pertahanan ke kawasan Asia Pasifik.

Pentagon juga bersiap untuk menyerap pemangkasan sekitar 450 miliar dollar AS atau sekitar Rp 4.000 triliun dalam satu dekade mendatang.

Akan tetapi, bisa menghadapi pemotongan lanjutan sebesar 500 miliar dollar AS saat pemangkasan anggaran pengeluaran mulai berlaku pada akhir 2012, setelah Kongres gagal mencapai rencana pengurangan defisit tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com