Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chen Diizinkan Kuliah di Luar Negeri

Kompas.com - 04/05/2012, 14:53 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengizinkan Chen Guangcheng, aktivis tunanetra yang berlindung di Kedubes Amerika Serikat, untuk mengajukan permohonan belajar di luar negeri. Keputusan itu diharapkan bisa menjadi pintu bagi penyelesaian ketegangan antara China dengan AS.

Kementerian Luar Negeri China, Jumat (4/5/2012), dalam sebuah pernyataan melalui situs webnya, mengatakan Chen diperbolehkan mengajukan permohonan menempuh pendidikan di luar negeri. Namun kementerian itu tidak memberi penjelasan lebih detail.

Chen meminta pertolongan AS agar bisa meninggalkan negaranya setelah dia kabur dari tahanan rumah dan berlindung di Kedubes AS di Beijing.

Kini dia dirawat di sebuah rumah sakit Chaoyang Beijing, dengan pengawalan ketat kepolisian, sementara pemerintah AS dan China mendiskusikan kasusnya.

"Chen Guangcheng saat ini dirawat di rumah sakit. Sebagai seorang warga negara China, jika dia ingin belajar ke luar negeri, dia bisa menggunakan jalur normal ke departemen-departemen yang relevan, dan melengkapi semua formalitas sesuai peraturan yang berlaku untuk warga China lainnya," begitu pernyataan Kemlu China.

Sejauh ini pernyataan tersebut merupakan respons paling positif dari pihak China. Meskipun sebelumnya kementerian itu menuntut permintaan maaf AS karena memberi perlindungan pada warganya.

Sampai saat ini belum ada komentar baik dari Chen maupun AS.

Pernyataan itu muncul tak lama setelah Chen mengatakan kepada kantor berita AP bahwa situasinya "berbahaya". Chen juga mengeluh para pejabat AS dihalangi untuk menemuinya dalam dua hari ini serta teman-temannya yang mencoba berkunjung pun dipukuli.

Nada suara Chen sangat cemas ketika dia berbicara dari ranjang rumah sakit tempatnya dirawat, Jumat, dan mengatakan dia mengkhawatirkan keselamatannya.

"Saya hanya bisa merasakan satu hal. Situasi saya saat ini sangat berbahaya," katanya. "Selama dua hari, para pejabat Amerika yang ingin datang dan menemui saya tidak boleh masuk."

Chen mengaku telah dua kali berbicara dengan beberapa pejabat AS melalui telepon hari ini, "tapi pembicaraan itu selalu terpotong setelah dua kalimat". Sementara itu seorang pejabat senior AS mengatakan, seorang personel kedutaan sudah bertemu secara langsung dengan istri Chen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com