Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angan Menghadirkan Kereta Peluru Bebas Hambatan

Kompas.com - 04/05/2012, 05:03 WIB

Terkait dengan rencana penyediaan kereta supercepat Argo Cahaya sekelas kereta Shinkansen, Jepang, senilai Rp 180 triliun, Ignasius Jonan mengaku masih menunggu realisasi dari Kementerian Perhubungan.

”Pastinya untuk saat ini tenaga teknis dan awak PT KAI belum mumpuni untuk mengelola kereta supercepat. Kalau memang jadi, pemerintah perlu mempersiapkan kemampuan sumber daya manusia yang mengelola dan menjalankannya,” ujarnya.

Rencananya, Kementerian Perhubungan akan merealisasikan Argo Cahaya pada 2014, pasca-rampungnya proyek jalur ganda kereta lintas utara Jawa. Kereta tersebut akan melayani rute Jakarta-Surabaya sepanjang 685 kilometer dengan waktu tempuh 2 jam 53 menit.

Direktur Operasional PT KAI Bambang Irawan menambahkan, penyediaan kereta api cepat di Indonesia itu membutuhkan komitmen yang besar dari setiap pihak terkait. Penyediaan itu tidak hanya menyangkut soal dana, sumber daya manusia, infrastruktur, fisik kereta, dan pelayanan, tetapi juga keselamatan jalur kereta cepat.

Ah Ming, pemandu wisata rombongan PT KAI di Beijing, mengatakan, Pemerintah China benar-benar mengedepankan keselamatan penumpang, jalur kereta listrik cepat, dan pengendara lain, bahkan hewan. Salah satunya adalah dengan membangun jalur kereta listrik cepat di jalan layang bebas hambatan.

Jalur yang terbuka dan sekitar perbukitan ditutup pagar agar tidak ada hewan atau orang yang menyeberang. Jalur itu juga tidak terdapat perlintasan-perlintasan berpintu atau tanpa palang pintu seperti di Indonesia.

”Kalau Indonesia mau menyediakan kereta api cepat, ya, jangan sungkan meniru China. Utamakan keselamatan, terutama dengan menyediakan jalur kereta yang aman,” kata Ah Ming yang pernah beberapa kali mengunjungi Jakarta dan Bandung. (HENDRIYO WIDI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com