Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chen Hambat China-AS

Kompas.com - 01/05/2012, 03:56 WIB

Beijing, Senin - Hubungan antara China dan Amerika Serikat bagaikan benci, tetapi rindu. Pada masalah hak asasi manusia, AS selalu menekan China. Di sisi lain, AS ingin meningkatkan hubungan perdagangannya. Munculnya kasus aktivis China yang sempat pergi ke konsulat AS tampaknya harus diselesaikan sebelum pertemuan tahunan.

Kaburnya aktivis China, Chen Guangcheng, yang saat ini disebut-sebut berada dalam perlindungan Washington merupakan tamparan bagi Beijing. Insiden ini terjadi menjelang kedatangan dua pejabat tinggi AS, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dan Menteri Keuangan Timothy Geithner, Rabu (2/5), untuk memulai pembicaraan tahunan yang antara lain membahas perdagangan.

Para analis di Beijing, Senin (30/4), memperkirakan, masalah Chen akan segera diselesaikan sebelum pertemuan itu dimulai. ”Para pemimpin China akan mengambil keputusan segera, dalam 24 atau 48 jam,” ujar Bob Fu, aktivis kelompok hak asasi manusia ChinaAid.

”Status dan keamanan Chen dan keluarganya akan menjadi jalan resolusi, topik kunci dalam pembicaraan bilateral yang mencakup mata uang hingga hubungan dagang dan keamanan regional,” tutur Phelim Kline, peneliti senior Human Rights Watch.

Pada 21 April lalu, Chen kabur dari tahanan rumah di kampungnya, Linyi, Provinsi Shandong, setelah ditahan selama 20 bulan. Chen dikenai tahanan rumah karena menentang kebijakan satu anak dan pemaksaan aborsi dan sterilisasi. Chen sempat pergi ke konsulat AS di Chengdu, tetapi kemudian keluar lagi.

Mungkin diizinkan pergi

Kedua negara sama-sama bungkam soal keberadaan pengacara tunanetra tersebut. Bagi Beijing, isu ini sangat sensitif karena Chen mendapatkan simpati dari publik China. Dia terus berjuang walaupun tunanetra dan terus mendapat tekanan pemerintah daerah.

Walaupun Beijing enggan bernegosiasi dengan Washington soal hak asasi manusia, memperbolehkan Chen pergi ke luar negeri akan mengurangi ketegangan hubungan antara Beijing dan Washington. Langkah itu juga akan mencegah isu Chen menjadi ”sandera” semasa transisi dari Presiden Hu Jintao ke generasi yang lebih muda.

Fu pernah membantu aktivis lain, Gao Zhisheng, melarikan diri ke AS melalui jalan darat dari Beijing ke Thailand. Namun, Fu mengatakan, Chen menolak cara tersebut. ”Menurut perkiraan saya, China akan menyelamatkan mukanya dengan membiarkan Chen ke AS,” kata Fu.

Kedutaan Besar AS di Beijing menolak berkomentar mengenai hal ini.

Salah satu agenda yang akan dibahas dengan AS adalah peningkatan impor perlengkapan berteknologi tinggi serta produk energi. Kedua negara juga membahas sengketa perdagangan, termasuk praktik perdagangan China. (AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com