Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2012, 05:29 WIB
Ini bertujuan supaya tali perekonomian dan kemitraan strategis terus diperkuat.

Memperkuat pertukaran kebudayaan demi memperkukuh landasan persahabatan kedua negara adalah usulan ketiga Li. Pada 2011, pengunjung di antara kedua negara melampaui satu juta orang. Kedua negara bisa mengadakan ”Tahun Persahabatan Tiongkok-Indonesia”.

Saran terakhir Li dalam konteks kerja sama bilateral yang strategis ialah meningkatkan komunikasi dan koordinasi serta mempererat kerja sama multilateral. ”Tiongkok dan Indonesia mempunyai kepentingan yang sama dan luas dalam urusan regional dan global,” katanya.

Li mengatakan, China senang melihat Indonesia memainkan peran dalam urusan regional dan global. China bersedia bersama Indonesia mempererat koordinasi dan kerja sama dalam mekanisme multilateral.

Ada landasan historis panjang, kata Li, yang membuat China dan Indonesia bersahabat dan saling mendukung. ”Tiongkok dan Indonesia sesama negara yang mempunyai sejarah panjang dan budaya cemerlang. Candi Borobudur di Indonesia dan Tembok Besar Tiongkok adalah keajaiban kultur kuno di dunia Timur,” kata Li.

Pada 132 Masehi, semasa Dinasti Han, Raja Hanshundi pernah menerima utusan dari Jawa. Pada abad IV, biksu Buddha Faxian pernah tinggal dan belajar di Jawa dan Sumatera. Pada zaman modern, kedua negara pernah mengalami agresi dan penjajahan.

”Sejak masuk abad baru, atas perhatian dan dorongan langsung dari pemimpin kedua negara, hubungan bilateral berkembang pesat. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai lebih dari 60 miliar dollar AS. Tiongkok adalah mitra dagang dan pasar ekspor utama bagi Indonesia,” kata Li. (CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com