Putra Bo Xilai, elite Partai Komunis yang dipecat, juga turut menjadi sorotan. Bo Guagua mendapatkan tiga surat tilang saat dia mengendarai mobil Porsche di AS sebagaimana diberitakan harian AS,
Guagua awal pekan ini membantah memiliki gaya hidup mewah sebagai mahasiswa di Harvard University, Cambridge. Namun, Guagua yang berusia 24 tahun itu membantah bahwa dia mengendarai Ferrari.
Itu benar karena catatan polisi menyebutkan bahwa dia mengendarai mobil Porsche hitam saat ditilang. Dia tiga kali melanggar lalu lintas, yakni melanggar lampu merah dua kali pada Desember 2010 dan pada Mei 2011 pukul 02:20 dini hari. Satu pelanggaran lagi adalah melaju melewati batas maksimal pada Februari 2011.
Harian itu menyebutkan Guagua mengendarai Porsche Panamera yang terdaftar milik seseorang dengan alamat tempat dia tinggal di Cambridge, Massachusetts. Harga mobil itu sekitar 80.000 dollar AS atau setara Rp 760 juta. Harga mobil di AS jauh lebih murah dibandingkan dengan Indonesia.
Hingga belakangan ini Guagua tinggal di apartemen mewah dengan layanan penuh dan memiliki ruang nyaman. Apartemen itu disewa sekitar 2.950 dollar AS per bulan atau setara Rp 28 juta per bulan.
Guagua tidak sedang dalam tuduhan akibat kesalahan
Bo Xilai dituduh menyadap pembicaraan Presiden Hu
Gaya hidup Guagua yang luar biasa mewah juga telah menjadi sorotan besar di seantero negeri, sementara kesenjangan pendapatan kian buruk.
Hal itu sekaligus memicu kemarahan tentang kemungkinan adanya dana-dana hasil korupsi. Di sisi lain para pejabat tersebut dan keluarga mereka juga dianggap kebal hukum. Dalam pernyataan kepada
Dia membantah laporan
”Salah satunya dari beasiswa yang saya dapatkan secara independen dan satu sumber
Gu Kailai kini dalam penyelidikan karena diduga membunuh Neil Heywood, pebisnis Inggris yang pernah membantu Guagua mulus memasuki Harrow School, sebuah sekolah eksklusif di Inggris.
Bo Xilai dipecat sebagai bos Partai Komunis di kota Chongqing bulan lalu dan dipecat dari Politbiro Partai Komunis yang terdiri atas 25 orang. Bo Xilai dipecat karena dianggap tidak memiliki disiplin sebagai pejabat Partai Komunis. Dia juga dituduh terlibat korupsi.(AFP/MON)