Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras Impor Tekan Beras Lokal

Kompas.com - 20/04/2012, 02:34 WIB

Jakarta, Kompas - Pengusaha penggilingan padi dan pedagang beras di sentra produksi beras nasional mengeluhkan sulit menjual beras ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Permintaan beras dari Jakarta lesu sebagai dampak masuknya beras impor Vietnam ke pasar Cipinang.

”Biasanya saya bisa mengirim beras 90 ton per hari. Sejak seminggu ini hanya bisa menjual 30 ton,” kata Paryoto, Kamis (19/4), saat dihubungi di Sragen, Jawa Tengah. Paryoto adalah pengusaha penggilingan padi dan pedagang beras dari Sragen.

Menurut dia, sejak ada beras impor masuk Cipinang, permintaan beras ke penggilingannya turun drastis. Harga beli beras di Cipinang juga turun dari Rp 8.000 per kilogram menjadi Rp 7.800. ”Kami tidak mungkin menurunkan harga terus, bisa rugi. Paling mungkin, ya, mengurangi pengiriman,” ujarnya.

Karena penjualan turun, pembelian gabah ke petani atau pedagang perantara turun 50 persen. Jika dipaksa membeli sesuai kondisi normal, itu bisa rugi.

Solo Raya merupakan pemasok beras andalan ke Jakarta. Selain lebih pulen, beras Solo juga lebih diminati konsumen. Wilayah Solo Raya meliputi Sragen, Sidoarjo, dan Boyolali.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan Kabupaten Lumajang, Jawa Tengah, Hartono memastikan, meskipun imbasnya belum terasa, jatuhnya harga gabah di petani akan terasa akibat masuknya beras impor ke pasar umum. ”Pengalaman dulu, pulihnya petani sampai dua tahun,” katanya. Saat ini, harga gabah di petani Rp 3.600-Rp 3.700 per kilogram (kg). Adapun harga beras Rp 7.000-Rp 7.500 per kg.

Beras umum

Menurut pengusaha penggilingan padi dan pedagang beras di Cipinang, Billy Haryanto, masuknya beras umum impor ke Cipinang langsung memukul harga beras lokal. Dalam sepekan ini, harga beras lokal turun Rp 200 sampai Rp 500 per kg. Ini akan berimbas kepada petani.

Harga beras lokal untuk beras dari Solo turun Rp 200-Rp 300 per kg. ”Kalau sebelumnya saya bisa menjual Rp 8.200-Rp 8.300 per kilogram, sekarang dijual Rp 8.000 saja sulit. Tetapi, kalau beras dari Jawa Barat bisa turun Rp 500 per kilogram karena kualitas tidak standar,” ujarnya

Billy memastikan, dia sudah menurunkan harga pembelian gabah/beras di mitra usahanya. Dia biasa membeli gabah dari pengepul atau beras dari penggilingan padi skala kecil. Mereka membeli langsung ke petani.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com